Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
49
utuh, dan tidak terpecah-pecah dalam mempertahankan jati diri dan
budayanya.
Seni budaya tradisional merupakan bentuk ekspresi dari nilai-nilai
yang dimiliki masyarakat di daerah tertentu yang berfungsi dan berperan
penting untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat sebagai
wujud dari Ketahanan Budaya nasional. Pudarnya persatuan dan kesatuan
bangsa sejalan dengan lemahnya Ketahanan Nasional. Nasionalisme tidak
lagi mampu menggerakkan perasaan masyarakat untuk menjadi bagian
dari sesuatu, dan tidak lagi berfungsi membangun perasaan bagi satu
komunitas nasional. Maka bangsa yang multietnis ini akan menghadapi
perpecahan antaretnis, dan saat itulah menjadi momen yang tepat untuk
pihak asing melalui budaya global mengambil alih budaya nasional.
Salah satu contoh di mana masyarakat Indonesia menghadapi
resiko kehilangan aset budayanya adalah ketika muncul kasus antara John
Hardy, Ltd., sebuah perusahaan perhiasan yang berkantor pusat di
HongKong, melawan I Ketut Denny Aryasa, pengrajin perhiasan dari Bali.
John Hardy memiliki pabrik untuk membuat perhiasan di Bali bernama PT.
Karya Tangan Indah dan Denny Aryasa yang sebelumnya pernah bekerja
pada John Hardy, sekarang menjadi kepala pendesain dan pemilik modal
dari perusahaan bernama Bali Jewel. Denny Aryasa ditahan di Bali dengan
tuduhan menjiplak dua motif perhiasan milik John Hardy, yaitu Batu Kali
dan Fleur (“Bunga”), pada perhiasan yang didesain oleh Denny Aryasa
untuk BaliJewel. Denny dan sebagian besar masyarakat Bali memprotes
klaim hak cipta John Hardy atas kedua motif tersebut karena kedua motif
itu adalah motif tradisional Bali yang telah dipergunakan turun-temumn oleh
masyarakat Bali.
Walaupun belum pernah didokumentasikan atau dikompilasikan
dalam data-base, kedua motif tersebut umum digunakan untuk dekorasi
pura di Bali, pintu masuk bangunan di Bali, dan dalam berbagai karya seni
Bali lainnya. Selama proses pengadilan, hakim menemukan fakta bahwa
John Hardy juga telah memiliki hak cipta atas kurang lebih 800 motif
tradisional Indonesia lainnya, baik yang terdaftar di Indonesia maupun di
Amerika Serikat. Pengadilan Negeri Denpasar memutuskan Denny Aryasa