Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

59

                                           BAB V

      KONDISI PEMBERDAYAAN SENIMAN TRADISIONAL
               DAN HAK KEKAYAAN KREATIF BANGSA
                               YANG DIHARAPKAN

20. Umum.

           Keberhasilan pertunjukan Ketoprak yang pernah populer hingga
kemudian “mati suri” serta akhirnya mampu bangkit kembali merupakan
contoh yang menarik bagaimana sebuah seni pertunjukan tradisional tetap
hidup karena disangga oleh pemangku kepentingannya. Meskipun belum
mendapat dukungan kebijakan dan anggaran penuh dari penyelenggara
negara, Ketoprak saat itu berhasil mengubah dirinya dari bentuk tradisional
menjadi modern dan ternyata tetap disukai penggemarnya. Melihat
perkembangan yang terjadi, layak jika seni pertunjukan tradisional
Ketoprak, seperti yang terjadi pada warisan budaya Indonesia lainnya,
didaftarkan dan diajukan sebagai hak kekayaan intelektual/kreatif bangsa
Indonesia kepada lembaga Internasional.

         Namun demikian, keberhasilan Ketoprak saat ini ternyata bukanlah
hasil dari suatu kebijakan dan pelaksanaan yang sinergis antara lembaga
penyelenggara negara. Keberlanjutan keberadaan pertunjukan seni
Ketoprak hingga saat ini baru menjadi ajang “eksibisi dan ajang kangen”
para seniman dan masyarakat penggemarnya. Demikian juga yang terjadi
dengan seni pertunjukan tradisional lainnya. Seniman dan kesenian
tradisional merupakan identitas bangsa yang mampu menjadi aset
nasional.

         Dengan menempatkan seniman dan kesenian tradisional sebagai
aset nasional maka keduanya memiliki suatu nilai yang bermanfaat bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara di masa depan. Bagaimana seniman
dan kesenian tradisional mencerminkan bagaimana kondisi dan kesenian
tradisional yang diharapkan bagi kepentingan bangsa dan negara.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10