Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

64

          Berfungsinya keberadaan IMSS yang dimiliki TNI AL untuk
mendukung pengawasan berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam pengamanan laut dan dapat memberikan
informasi secara real time terhadap kontak-kontak atau kapal-kapal
yang dicurigai yang beroperasi di Selat Malaka maupun di Laut
Sulawesi. IMSS diharapkan mampu melaksanakan tugas
pengamatan secara aktif diseluruh perairan laut Sulawesi dan Selat
Malaka terhadap adanya kegiatan illegal, seperti pembajakan,
perampokan, illegal logging, illegal fishing, people smuggling dan
pelanggaran lainnya di lau t IMSS yang sudah tergelar mencakup
wilayah barat sepanjang pantai timur Sumatera kurang lebih 1205
km dan di wilayah timur di sepanjang pantai laut Sulawesi kurang
lebih 1285 km. Ini merupakan sistem pengawasan maritim terbesar
di dunia. Rangkaian sistem dalam IMSS adalah tersusun sebagai
berikut :

1) Wilayah B arat IMSS wilayah barat tergelar sepanjang

Selat Malaka yang terdiri dari fix station CSS, RCC di Batam,

FCC, HCC di Jakarta dan mobile station SSS, Secara rinci

dapat dilihat mulai dari Sabang sampai ke ujung Selat M alaka

di Batam yaitu :CSS Sabang, Sigli, Kreung Geukeuh, Idi

Ryeuk, Belawan, Pangkalan Susu, Balai Karimun, Tanjung

Balai Asahan, Sinaboy, Bengkalis, Khalifah Bandar, Batam,

SSS KRI CND-375, KRI SRE-385,  KRI STS-376, KRI

PTM -371, SSS KRI PTS-384, RCC di Batam, FCC

Koarmabar, HCC Mabesal di Jakarta. (G am bar 5,2, IM SS

S elat M alaka).

2) Wilayah Timur. IMSS wilayah timur tergelar di laut
Sulawesi yang terdiri dari fix station CSS, RCC, di Menado
FCC dan mobile station SSS.Seluruh sistem yang ada
diwilayah timur merupakan IMSS 1206. Secara rinci dapat
dilihat yaitu : CSS Sebatik, Pantai Amal, Tanjung Batu,
Tanjung Mangkaliat, Tanjung Melontobang, Toli-Toli, Arakan
Menado, Tahuna, Atep Oki, CSS Tofago, SSS KRI USP -
872, KRI SNU - 873, KRI LAM-874, SSS KRI STO -877, KRI
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18