Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
29
namun itulah yang terjadi dan sebagai akibatnya maka akan berimplikasi
terhadap penanganan konflik sosial di daerah dan pada akhimya akan
berimplikasi pada kondisi Tannas.
13. Implikasi peran pemimpin informal terhadap penanganan
konflik sosial di daerah dan penguatan Ketahanan Nasional.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa peran pemimpin informal
dalam penanganan konflik sosial yang terjadi sebelumnya belum optimal.
Belum optimalnya peran pemimpin informal khususnya dalam penanganan
berbagai konfik sosial yang terjadi di daerah saat ini masih menjadi
persoalan serius yang harus diselesaikan. Apabila kondisi ini tidak
disikapi secara baik dan serius oleh pemerintah maka hal tersebut akan
berimplikasi pada penanganan konflik sosial yang dilaksanakan dan pada
akhirnya akan berimplikasi pada kondisi Tannas.
a. Implikasi optimalisasi peran pemimpin informal terhadap
penanganan konflik sosial di daerah.
Eksistensi pemimpin informal sejatinya turut memainkan
peranan dalam proses perkembangan sosial di daerah dan turut
membantu membentuk sejarah bangsa, seperti potret problematika
bangsa saat ini yang diwarnai dengan maraknya konflik sosial.
Tidak dapat dipungkiri juga, terkadang pemimpin formal yang ada
di daerah terkadang membutuhkan bantuan, bahkan restu pemimpin
informal di daerah dalam menjalankan roda organisasinya.
Optimalnya peran pemimpin informal akan menjadi modal sosial
bagi seluruh elemen bangsa untuk turut mendukung terwujudnya
tujuan nasional baik dari aspek keamanan maupun kesejahteraan.
Terkait dengan hal tersebut maka peran pemimpin informal
seyogyanya perlu diperhatikan sebagai salah satu agenda perioritas
bangsa Indonesia untuk penanganan konflik sosial yang lebih
mengedepankan dialogis dan kultural. Namun demikian seiring
dimulainya era reformasi dan Otda, konflik sosial di daerah yang