Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

gizi. Bukan hanya pada anak. Salah satu indikator  tersebut Di masa lalu, standar yang digunakan
kemiskinan lain dalam MDGs, melihatapakah seluruh  untuk mengukur kecukupan konsumsi ini sedikit
penduduk cukup makan. Dengan menggunakan           terlalu tinggi untuk Indonesia, sehingga terindikasi
kriteria FAO1 dalam mengukur kebutuhan konsumsi    bahwa hampir 70% penduduk Indonesia tidak
minimum, maka hanya 6% dari penduduk Indonesia     mengkonsumsi cukup makanan. Proporsi penduduk
yang konsumsi hariannya kurang dari standar        tersebut juga relatif tidak berubah sejak 1990.

                                     TUJUAN 1: MEMBERANTAS KEMISKINAN DAN KELAPARAN EKSTREM                            s
I{                                                                                                                     \
j Target 1A: M enurunkan proporsi penduduk yang hidup di bawah garis kem iskinan menjadi setengahnya antara
                                                                                                                       j
           1990-2015

Menggunakan garis kemiskinan nasional, angka kemiskinan Indonesia pada 1990 adalah 15,1%. Dasar                        {
penghitungan berubah pada 1996, sehingga sebenarnya data setelah itu tidak bisa begitu saja dibandingkan               ;
dengan data-data dari tahun-tahun sebelumnya. Seandainya kita menggunakan dasar penghitungan saat ini,
angka pada 1990 akan sedikit lebih tinggi dari 15,1%. Namun, karena belum ada perhitungan ulang, laporan               j
ini menggunakan angka 15,1%. Pada 2006,terjadi peningkatan kemiskinan yang kemudian sedikit menurun
pada 2 0 0 8 menjadi 15,4%. Mencermati berbagai kecenderungan akhir-akhir ini, seharusnya masih mungkin                \
untuk mengurangi kemiskinan menjadi 7,5% pada 2015. Sementara, menggunakan garis kemiskinan 1 dollar
per hari, situasi sepenuhnya berbeda. Berbasiskan ukuran tersebut, Indonesia telah mencapai target karena              j
berhasil mengurangi tingkat kemiskinan dari 21% (1990) menjadi7,5% pada 2006.
                                                                                                                       I
Dua indikator lain memberikan informasi pelengkap. Indikator yang lebih rumit adalah "rasio kesenjangan kemiskinan
(poverty gap ratio)" yang mengukur perbedaan antara penghasilan rata-rata penduduk miskin dengan garis kemiskinan.
Pada 1990 rasio-nya adalah 2,7% dan 2,8% pada 2008, menunjukkan bahwa situasi penduduk miskin belum
banyak mengalami perubahan. Indikator yang lebih sederhana adalah indikator penyebaran penghasilan: total jumlah
konsumsi penduduk termiskin secara nasional adalah 20%. Ini pun belum banyak berubah. Antara tahun 1990 dan
2008, angkanya berada pada sekitar 9%.

Target IB : Meneydiakan seutuhnya Pekerjaan yang produktif dan layak, terutama untuk perempuan dan kaum                j
     muda                                                                                                              I

    Untuk mengukur kemajuan pencapaian target ini, empat buah indikator digunakan; yaitu: (i) pertumbuhan PDB
     per proporsi jumlah pekerja/ produktivitas pekerja, (ii) rasio pekerja terhadap populasi, (iii) proporsi pekerja
     yang hidup dengan kurang dari $1 per-hari/ pekerja miskin dan (iv) proporsi pekerja yang memiliki rekening
     pribadi dan anggota keluarga bekeija terhadap jumlah pekerja total/ pekerja rentan.

     Kemajuan pencapaian target ini diindikasikan dengan semakin tingginya rasio, yang artinya semakin tingginya
     angkatan kerja yang mendapatkan pekerjaan. Data terakhir terkait pekerja miskin di Indonesia adalah 8,2%
     (2006), dan belum beranjak jauh dari pencapaian tahun 2002. Pekerja renran di Indonesia mengalami sedikit
     penurunan semenjak tahun 2003, meskipun mayoritas pekerja (62%) masih tergolong sebagai pekerja yang
     rentan. Produktivitas pekerja juga mengalami peningkatan yang cukup baik, dimana rata-rata per-tahunnya
     mencapai 4,3% dalam periode tahun 2 0 0 0 hingga 20072.

Menurunkan proporsi penduduk yang menderita kelaparan menjadi setengahnya antara tahun 1990 dan
    2015

    Indikator pertama adalah prevalensi anak usia di bawah lima tahun (balita) dengan berat badan kurang. Angka saat
     ini adalah 28% dan nampaknya akan meningkat. Dengan angka ini, jelas kita tidak (akan) mencapai target Indikator
     kedua adalah proporsi penduduk yang mengkonsumsi kebutuhan minimum per-harinya. Dengan menggunakan
     perhitungan FAO, tampaknya Indonesia masih berada di jalur yang benar untuk mencapai target MDGs ini.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12