Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
Mewujudkan pendidikan dasar untuk sem ua
Tampaknya, di bidang pendidikan, Indonesia lebih 100%
berhasil. Tujuan kedua MDGs ini adalah memastikan
bahwa semua anak menerima pendidikan dasar. 80%
Mencermati garis paling atas pada Gambar 2.1,
tercatat bahwa dengan angka 94,7% kita hampir j 60%
mewujudkan target memasukkan semua anak ke j
sekolah dasar. Meski dengan catatan bahwa ini I 40%
adalah angka nasional dengan perbedaan antar 1 20%
daerah yang masih cukup tinggi, yaitu dari 96.0% I
untuk Kalimantan Tengah hingga 78,1% untuk
Papua. Tertihat pula bahwa angka partisipasi di j Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Lulus
sekolah lanjutan pertama meningkat secara stabil. J
Kalau sudah cukup b e rh asil, baiknya kita 100.0% , \ Gam bar 2.2
melangkah ke tujuan berikutnya
80,0% T Tingkat Putus Sekolah
Sayangnya, kita harus berkutat agak lebih lama di 60,0%
sini. Dalam hal angka partisipasi di sekolah kita 40,0% pada Murid yang m asu k
memang cukup berhasil. Tetapi tujuan kedua MDGs
ini bukanlah sekedar semua anak bisa sekolah, 20,0% Sekolah Dasar pada 1 9 9 9
tetapi memberikan mereka pendidikan dasar yang 0,0% Sumben
utuh. Kenyataannya, banyak anak yang tidak bisa Depademen Pendidikan Nasional
bersekolah dengan lancar di sekolah dasar. Ada .2 0 0 6
yangtidak naik kelas atau bahkan terpaksa berhenti.
Saat ini misairtya, sekitar 9% anak harus mengulang
di kelas 1 sekolah dasar. Sementara pada setiap J
jenjang kelas, sekitar 5% putus sekolah. Akibatnya,
sekitar seperempat anak Indonesia tidak lulus dari mencapai target yang lebih tinggi daripada target G am bar 2.3
sekolah dasar. Gambar 2.2 menunjukkan apa yang global MDGs. Target Indonesia adalah "wajib belajar
terjadi pada anak-anak yang memasuki sekolah 9 tahun”, terdiri dari 6 tahun SD dan 3 tahun SMP, Proporsi Kelulusan Anak-
dasar pada 1999. Pada 2004/2005, hanya 77% sementara target global MDGs yaitu pendidikan
bersekolah hingga kelas 6 dan pada akhir tahun setara 6 tahun. Target waktu pencapaiannya anak yang Mem asuki
tersebut, hanya 75% yang lulus3.
Sekolah D asar
Sumber:
Departemen Pendidikan
Nasional. 2006
Gambar 2.3 menunjukkan proporsi kelulusan anak- adalah 2008-2009. Terbilang ambisius. Target
anak sekolah dasar dan proporsinya dari waktu ke pencapaiannya, membutuhkan loncatan besar.
waktu. Anda dapat melihat bahwa proporsi anak Kita harus lebih giat dalam upaya mempertahankan
yang lulus sekolah mengalami peningkatan. Namun anak-anak agar tetap bersekolah.
akhir-akhir ini kecenderungan tersebut berubah.
Jadi kita hampir mencapai target meskipun kita
masih perlu meningkatkan upaya untuk mencapai
100% pada 2015.Tingkat kelulusan sekolah dasar
pun hanyalah langkah pertama. Bahkan anak-anak
yang telah lulus bisa saja terhenti pendidikannya.
Gam bar 2.4
Mereka tidak m elanjutkan ke sekolah 3aa&f Biaya-biaya Pribadi untuf
lanjutan? Pendidikan yang harus
Persatuan transportayTESs? Dipikul 40% Rum ah
Tidak. Jika anda melihat kembali Gambar 2.1, Oranglua dan Tangga paling M iskin
tampak bahwa hanya 67% anak yang mendaftar ke 9.0% ^
sekolah lanjutan pertama. Ini merupakan tantangan Guru Sumber:
yang besar mengingat pemerintah bertekad Making the New Indonesia IVoi
15.0% tor the Poor, W orld Bank, 200C
11