Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

18

  menghimpun dana, yang terutama sekali berasal dari masyarakat lokal di
  sekitarnya. Dengan kata lain, BMT pada prinsipnya berupaya mengorganisasi
  usaha saling tolong menolong antar warga masyarakat suatu wilayah (komunitas)
  dalam masalah ekonomi.

         Sebagian besar BMT sejak didirikan memang berbentuk koperasi, karena
  konsep koperasi sudah dikenal luas oleh masyarakat dan bisa memberi status legal
  formal yang dibutuhkan. Akan tetapi ada pula BMT yang pada mulanya hanya
  bersifat organisasi kemasyarakatan informal, atau semacam paguyuban dari
  komunitas lokal. Ketika kegiatan mulai tumbuh pesat dirasakan ada kebutuhan
 untuk membenahi aspek-aspek keorganisasiannya. Hampir semua BMT kemudian
 memilih koperasi sebagai badan hukum, atau paling kurang dipakai sebagai konsep
 pengorganisasiannya.

        Yang menarik untuk dicermati adalah bahwa fenomena pendirian dan
 pengembangan BMT yang tidak sebatas pertimbangan ekonomis. Ada gairah untuk
 mendasari seluruh aktivitas BMT dengan nilai-nilai Islam, sesuai dengan
 penyebutan diri yang mengandung konotasi Islami.

        Sebagian besar BMT memang lahir dan berkembang dari komunitas
 keislaman, seperti jamaah masjid, jamaah pengajian, pesantren, organisasi
 kemasyarakatan Islam, atau yang sejenisnya. Ada yang berasal dari kesepakatan
 dalam forum sillaturahmi atau forum ilmiah yang sedang membicarakan masalah
keuangan syariah, ekonomi islam, atau pemberdayaan ekonomi umat. Ada pula
yang diinisiasi oleh individu atau perseorangan yang berniat membantu orang lain,
khususnya yang seiman. Pendek kata, hampir selalu ada keterkaitan BMT dengan
Islam sebagai suatu ajaran ataupun dengan kepedulian pada kehidupan ekonomi
umat Islam.

       Dengan fakta-fakta tersebut, fenomena BMT bisa disebut sebagai gerakan
BMT. Penyebutan sebagai gerakan adalah untuk menekankan aspek idealistik BMT
yang ingin memperbaiki nasib masyarakat golongan ekonomi bawah, serta
keterkaitannya dengan nilai-nilai Islam. Penyebutan sebagai gerakan juga sebagai
penghormatan dan penghargaan bagi para penggiatnya, yaitu mereka yang merintis,
mengelola dan mengembangkan BMT. Para penggiat tersebut pada umumnya
bersedia berkorban materi dan tenaga, sekurang-kurangnya bersedia mendapat
imbalan kerja yang relatif lebih rendah dibandingkan jika bergiat di tempat lain.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9