Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
58
sedangkan penyimpan sebanyak 30,9 juta rekening. Dalam hal BPR, per Juni
2005, ada 2,7 juta rekening peminjam dan 6,3 juta rekening penyimpan.
Ada lagi keunggulan BMT berkenaan dengan pembiayaan dunia usaha,
yang sering kurang difahami mereka yang tidak mencermatinya. Kebanyakan
BMT mampu dan bersedia membiayai usaha yang baru dan sedang tumbuh di
lingkungannya. Hal semacam ini sangat jarang dilakukan oleh perbankan, baik
yang konvensional maupun syariah. Perbankan biasanya lebih berminat untuk
membiayai usaha yang sudah mapan (sustainable). Pengertian mapan disini
bukan berkaitan dengan besar atau kecilnya nominal pinjaman, namun dengan
penilaian atas tahap perkembangan usaha yang bersangkutan.
Usaha yang sedang tumbuh, apalagi yang baru mulai dijalankan, biasanya
ditandai dengan belum terkonsolidasinya laporan keuangan. Pos-pos dalam
neraca, laporan rugi-laba, dan arus kas, cenderung fluktuatif. Ada kesulitan
dalam melakukan proyeksi atas catatan keuangannya, sehingga risiko yang
dihadapi juga lebih sulit untuk diperkirakan Berbeda dengan usaha yang
berada dalam tahap kemapanan, sekalipun hanya berskala UMKM, proyeksi
terhadap keuangannya dapat dengan mudah dilakukan. Proyeksi yang bersifat
linear berdasar data beberapa tahun terakhir, biasanya cukup dapat diandalkan.
BMT pada umumnya cukup berani melakukan pembiayaan terhadap
usaha yang belum mapan, dimana perhitungan ekonominya tidak hanya
berdasar proyeksi dengan data-data masa lalu. Para pengelola BMT cukup
terlatih untuk melakukan penilaian kelayakan usaha dengan metode yang
“berbeda”. Salah satu kuncinya adalah kedekatan mereka dengan para
anggota/nasabah, sekaligus pula dengan sektor riil yang mereka geluti. Tentu
saja tidak sepenuhnya atas dasar naluri atau “insting”, perhitungan rasional
tetap dilakukan, dan para pengelola BMT secara sadar telah mempelajari dan
menerapkan teknik-teknik yang umum dikenal dalam bidang keuangan.
(3) Dalam hal Pengem bangan SDM
Diperkirakan sekitar 50.000 tenaga kerja berhasil diserap oleh BMT
sebagai pengelolanya. Sekitar separoh dari jumlah tersebut adalah mereka yang
pernah mengenyam pendidikan tinggi. Saat ini, gaji yang mereka terima pun
mulai tergolong layak, bahkan beberapa BMT yang telah mapan memberi take