Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

60

  mutlak bagi BMT itu sendiri. Singkatnya, ada proses pembelajaran yang luas
  dan terus menerus di kalangan BMT, pengelola dan anggotanya.

  (4) Biaya pem injam an di BMT sebenarnya m urah
         Ada pandangan yang sampai saat ini berkembang di sebagian masyarakat,

  yakni bahwa meminjam di BMT justeru berbiaya lebih mahal daripada jika
  meminjam di perbankan atau lembaga keuangan konvensional. Sekalipun BMT
 tidak menerapkan sistem bunga dalam semua jenis transaksinya, akhirnya
 secara riil tetap bisa dibandingkan atau disetarakan dalam perhitungannya. Pada
 awal tahun 2007, misalnya, biaya pemakaian dana BMT secara rata-rata
 berkisar antara 2,5 - 3 % per bulan jika disetarakan dengan bunga. Padahal
 pada waktu yang sama, bunga peminjaman di bank umum dan BPR rata-rata
 hanya sekitar 2 %, bahkan bisa lebih kecil lagi.

        Perbandingan secara demikian saja jelas tidak tepat. Perhatikan dan
 perhitungkan dengan cermat beberapa hal lain yang terkait erat. Nominal kredit
 atau pembiayaan di bank umum, bahkan di BPR, biasanya hanya melayani
 yang bernominal cukup besar, setidaknya lebih besar dari yang biasa dilayani
oleh BMT. BMT bersedia, dan lebih sering melayani transaksi pembiayaan di
bawah satu juta rupiah. Bagaimana kita memperbandingkan transaksi dengan
nominal satu juta rupiah dengan 10 - 50 juta, secara begitu saja. Secara resmi,
bank umum dan BPR tidak mensyaratkan nominal peminjaman harus
sedemikian, namun dalam praktik pelayanannya, hampir tidak ada permohonan
kredit di bawah 5 juta rupiah yang dilayani. Pertimbangannya bisa diduga
cukup sederhana, hasil bunga dari nominal yang kecil adalah rendah, padahal
biaya operasionalnya relatif sama jika dapat melayani nominal peminjaman
yang jauh lebih besar. Dilihat dari sudut pandang pendapatan bunga, hasilnya
akan sama saja antara 1 orang peminjam bernominal 25 juta rupiah dengan 25
orang peminjam bernominal 1 juta rupia. Sementara itu, biaya operasional
untuk melayani 25 orang akan jauh lebih besar dibanding dengan 1 orang,
apalagi jika diingat bahwa BMT melakukan operasi “jemput bola” . Saat ini
BPR telah mencoba melakukan hal yang sama, namun masih ada beberapa
kendala teknis perbankan, sehingga^ luas jangkauan operasinya tak bisa seperti
BMT.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11