Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
62
dalam brosur adalah 3 % per bulan, dan jika diperhitungkan bea administrasi
yang dikenakan di depan maka akan didapat angka 3,3 %, yang jelas di atas
rata-rata “biaya peminjaman” pada BMT. Dengan kata lain, jika ada lembaga
keuangan yang ingin beroperasi di segmen pasar BMT, kemungkinan besar
mereka terpaksa menerapkan biaya bunga yang lebih tinggi.
Disamping itu, praktik pembiayaan oleh BMT dalam beberapa waktu
terakhir ini memperlihatkan kecenderungan penurunan biaya yang harus
dibayar oleh peminjam. Hal ini antara lain disebabkan adanya persaingan yang
sehat antar BMT, serta makin efisiennya cara kerja BMT. Tidak pula bisa
diabaikan fakta bahwa BMT secara sistematis, di hampir semua wilayah
operasionalnya, menggusur para rentenir atau lintah darat. Hal tersebut
dilakukan dengan cara yang sangat rasional, kemudahan yang setara namun
dengan biaya yang jauh lebih rendah. Padahal, jeratan rentenir telah lama
menjadi obyek studi dan keluhan berbagai pihak sebagai salah satu faktor
pemiskinan banyak rakyat Indonesia, namun tak ada solusi yang efektif
sebelum ini.
(5) Dalam hal M enghidupkan nilai religius
Tak berlebihan jika dikatakan bahwa nilai-nilai Islam menjadi sesuatu
yang hidup dalam aktivitas BMT. Syariah bukan sekadar dianggap serangkaian
aturan dan larangan, melainkan prinsip yang bisa dioperasionalkan. Terutama
sekali berkenaan dengan syariah muamalah yang jika diterapkan bisa
memperoleh hasil akhir yang saling menguntungkan, termasuk secara
perhitungan ekonomis. Tolong menolong tidak selalu berarti ada pihak yang
memberi dan menerima secara ekonomis, melainkan bisa berarti saling
menguntungkan. Peningkatan pendapatan seseorang tidak selalu harus dengan
mengurangi pertumbuhan pendapatan pihak lain, apalagi merugikannya.
Jenis ibadah yang berhubungan erat dengan aktivitas ekonomi seperti
zakat/infaq/sadaqah dapat diselenggarakan dengan efektifitas yang makin
tinggi, sesuai dengan semangat dan tujuan sosial dari ibadah tersebut. Beberapa
jenis ibadah yang semula terasa “berat” bagi sebagian muslim, seperti
qurban/aqiqah/haji, menjadi sesuatu yang makin terjangkau banyak orang.