Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
63
semaksimal mungkin variabel terkait secara kronologis dan
geografis. Dengan adanya data base ini diharapkan bila ada
ancaman serangan, wabah atau insiden lainnya, dapat segera
dirunut asal usulnya.
Sistem data base akan efektif dengan adanya dukungan
sistem dan mekanisme pengendalian berupa Sistem Operasional
Prosedur (SOP). Dengan adanya data base dan SOP, deteksi dini
akan secara komprehensif terbentuk sebagai antisipasi melalui
runutan, dan ini akan meningkatkan kewaspadaan dini terhadap
ancaman CBRN-E. Beberapa data base yang perlu disusun yakni,
data base bahan kimia skedul 1,2 dan 3 serta precursor, data base
agensia biologi, data base bahan baku bahan peledak dan data
base zat radio aktif.
d. Partisipasi masyarakat dalam penanganan CBRN-E.
Pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
kewaspadaan dini, merupakan kekuatan pendukung dalam
menghadapi ancaman CBRN-E. Perwujudan kewaspadaan sangat
erat kaitannya dengan rasa kebangsaan dan nasionalisme yang
dimiliki. Rasa kebangsaan yang dibangun dari kesadaran dan rasa
peduli serta tanggung jawab, dapat melahirkan tingkat kewaspadaan
nasional dalam menghadapi segala bentuk ancaman termasuk
ancaman CBRN-E.
Kewaspadaan dini untuk mendeteksi secara awal
kemungkinan adanya KLB dan ancaman CBRN-E, hanya bisa
diwujudkan jika ada partisipasi atau keikutsertaan masyarakat
secara otonom. Masalah keamanan merupakan kebutuhan semua
pihak, sehingga kewaspadaan dini tidak hanya perlu dilakukan oJeh
TNI dan Polri, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Potensi dan indikasi
sekecil apapun kemungkinan timbulnya gangguan keamanan, harus
diantisipasi dengan penuh kepekaan dan kesiagaan. Demikian
pula tingkat kesadaran dan pemahaman akan bahaya ancaman