Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
38
biotip baru, dan mungkinkah ini hasil rekayasa dan “iseng"
seseorang yang memodifikasi gen virus H5N1?
Belajar dari kasus tersebut, maka kesadaran nasional akan
munculnya kemungkinan ancaman CBRN-E perlu ditingkatkan
mengingat bahwa perisai utama untuk menangkal ancaman tersebut
akan sangat tergantung pada upaya pemerintah. Sebaiknya,
dalam perspektif keamanan nasional, penggunaan CBRN-E tidak
hanya dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat, namun yang terpenting perlunya melindungi
negara dari kemungkinan keinginan (intention) penggunaan CBRN-E
sebagai ekses berubahnya ideologi pada radikalisme yang tentunya
akan mengguncang bangsa dan Negara Indonesia pada
peningkatan aksi terror.
Ancaman CBRN-E sebagaimana Isu-isu tersebut diatas,
apabila tidak diwaspadai penyalahgunaannya, serta diredam dengan
cara elegan dan akademik tidak mustahil akan mengganggu
kestabilan nasional.
b. Im plikasi S ta b ilita s N asional Terhadap K e tah a n a n
N asional
Ketahanan nasional pada hakekatnya merupakan kondisi
dinamis suatu bangsa, berisi keuletan, ketangguhan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ATHG baik
dari dalam maupun luar negeri. Hal tersebut dapat dipandang
sebagai dua sisi mata uang yaitu keamanan dan kesejahteraan.
Analisis pembangunan kewaspadaan dini atas ancaman CBRN-E
dihadapkan dengan ketahanan nasional, sebagai berikut:
1) Bidang Geografi. Kondisi geografi Indonesia yang
terbuka dan terdiri dari lebih 17.000 pulau, sangat rentan
terhadap ancaman CBRN-E terkait dengan rendahnya sistem
keamanan. Pemerintah sepertinya belum memberikan
perhatian terhadap sistem non tehnik. Terdapat beberapa
keterbatasan dan kekurangan sistem deteksi terhadap