Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

41

 berbagai hal. Hal-hal tersebut antara lain dapat digambarkan seperti berikut
ini, sejumlah pendekatan yang dilakukan oleh kalangan Pemerintah kepada
para tokoh masyarakat, yang meminta agar tokoh-tokoh lokal memberikan
referensi kepada masyarakat di lingkungannya, untuk mendukung tokoh
nasional tertentu atau Parpol tertentu. Hal ini biasanya terjadi saat menjelang
dilaksanakannya Pemilukada, baik Pemilukada Gubernur/Wakil Gubernur
maupun Pemilukada Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/ Wakil Walikota,
apalagi Pejabat tersebut adalah incumbent (petahana). Pendekatan tersebut
dilakukan melalui kunjungan-kunjungan dinas yang dibumbui dengan
pemberian fasilitas peribadatan atau janji-janji lainnya untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Namun sangat disayangkan, setelah Pejabat
tersebut terpilih atau memenangkan Pemilukada, cenderung melupakan
para tokoh masyarakat tersebut plus mengabaikan janji-janjinya yang idealis
tersebut. Selain itu para tokoh masyarakat, para pemuka adat jarang sekali
dilibatkan dalam peluang usaha, dan hanya dilibatkan dalam seremonial
semata. Keadaan sedemikian mendorong pada penurunan penghargaan
masyarakat kepada para tokohnya, dan seiring dengan berjalannya waktu,
lambat laun para tokoh masyarakat tersebut menjadi kurang dihormati dan
dipatuhi warganya.

        Di lain pihak, perkembangan globalisasi, disamping berpengaruh positif,
seperti peningkatan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, juga
telah menimbulkan dampak negatif seperti berkembangnya perilaku
individualistik, konsumeristik, hedonistik dan lain sebagainya, sebagian
masyarakat menganggap bahwa tradisi daerah sebagai produk masa lalu
yang tidak sesuai perkembangan, budaya Indonesia yang ramah tamah,
gotong royong, menjunjung nilai-nilai agama dan adat sebagiannya tergeser
berubah menjadi kebarat-baratan akibat lebih derasnya budaya barat
khususnya yang tidak terfilter dengan baik. Keadaan dan situasi sedemikian
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18