Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

29

      education is a character ( tujuan pendidikan adalah membangun
      karakter).

 d. Karakter bangsa
              Karakter adalah sifat-sifat yang melekat pada diri seseorang

    yang ditampilkan melalui perilaku yang didasarkan pada norma-norma
     kemuliaan. Oleh karena itu karakter adalah acuan kebenaran yang
    dimiliki seseorang dalam berpikir, merasa, bersikap, bertindak dan
     bertanggungjawab. Acuan kebenaran ini disebut juga sebagai
    “ Semangat melakukan kebaikan” (“The Spirit Of Goodness”) yaitu
    berpikir benar, bertindak benar dan hidup dalam kebenaran. (Think
    Rightly , Act Rightly , Live Rightly).™ Hakikat kebenaran itu
     sesungguhnya tidak satu, melainkan berada dalam satu rentang
     interval mulai dari rendah sampai dengan tinggi. Kebenaran pada
     tingkat yang lebih tinggi di antara kebenaran yang ada. Jika hal ini
     dihubungkan dengan kualitas karakter, maka transaksional adalah
     kualitas standar sebuah kebenaran, sedangkan transformasional
     sudah mengandung makna kebenaran yang lebih tinggi dan yang
     tertinggi adalah transenden.

               Ciri karakter bangsa pada hakikatnya adalah transenden.
     Sehingga pada karakter bangsa tercermin nasionalisme dengan
     mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan lainnya.
     Karakter bangsa didefinisikan sebagai sifat-sifat yang melekat pada
     masyarakat Indonesia yang ditampilkan dalam perilaku kolektif yang
     didasarkan pada Ideologi Pancasila, UUD RI1945, Wawasan
     Nusantara, Ketahanan Nasional, dan Negara Kesatuan Republik
     Indonesia. Karakter bangsa dibentuk dari berbagai karakteristik moral
     yang bersumber dari nilai-nilai luhur tradisi budaya masyarakat
     Indonesia dipadukan dengan konteks kebangsaan yang bersumber
     dari nilai-nilai Pancasila. Karakter bangsa terbentuk secara perlahan-91

19Sri Milfayetty, 2010. Kebutuhan Transendensi, Kesadaran Berorganisasi,Kejelasan Peran,
Pencapaian Tujuan Kerja terhadap Kepuasan Kerja (Disertasi) Jakarta : PPs U N J, 2009
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17