Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
27
Berdasarkan uraian teori kepemimpinan ini disintesis bahwa
pimpinan Perguruan Tinggi adalah dosen yang mendapat tugas
tambahan menduduki jabatan struktural di fakultas atau universitas
dalam memimpin koleganya dalam melaksanakan program Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Tugas kepemimpinan ini pada hakikatnya
adalah pemimpin pendidikan yang dijalankan sesuai dengan misi
Perguruan Tinggi dalam mencerdaskan bangsa. Kepemimpinan
pendidikan dilaksanakan melalui empat fungsi yaitu 1) Melaksanakan
pembelajaran tentang informasi dan dinamika kehidupan melalui
proses penjernihan (purifikasi) pemikiran, perasaan dan moral dari
muatan negatif dan memperkuatnya dengan moral kebenaran dan
kebaikan yang bersumber dari Pancasila yaitu ketaqwaan,
kemanusiaan, kebersamaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan.
2) Mengkritisasi masalah dengan epistemologi ilmu dan
kebijaksanaan. Hal ini dilakukan melalui proses pengujian kebenaran
dengan memperivikasi kebenaran konseptual dan kebenaran empiri.
3) Proses berikutnya adalah penyusunan konsep teori dan paradigma
dasar sebagi prinsip yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah.4) Keempat, pemimpin profetik bekerja dalam visi jangka
panjang. Memiliki prinsip dan fokus pada apa yang akan dicapainya,
tidak menyenangkan hati semua orang, tidak egois, memahami
kebaikan yang harus diambil bersama dan mengkritisasi pandangan
suara terbanyak sebelum mengikutinya.
c. Teori Peran (Role Theory)
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain sesuai dengan kedudukan dalam sistem.18 Definisi ini
menunjukkan bahwa peran merupakan kombinasi antara posisi dan
pengaruh. Jika definisi ini dihubungkan dengan peran pimpinan,
18Mustafa, Hasan. Perspektif Datum Psikologi Sosial /7//#://home.unpar.ac.id.
Diunduh tanggal 24 September 2013 jam 23.00.