Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
20
keteladanan, keempat, memberi penghargaan dan kelima melakukan
tindakan tegas yang mendidik.
Peran dalam mewujudkan proses pembelajaran dilakukan
untuk membantu orang lain gemar belajar. Peran ini dijalankan
melalui fungsi manajemen pembelajaran dengan mengikuti
sistematika penetapan tujuan, materi, metode, bahan dan alat serta
evaluasi yang diperlukan dalam pengembangan potensi orang lain.
Inti kedua proses dalam pendidikan dalam upaya pendidikan
dan pembelajaran adalah orang yang dipimpin dapat menguasai
keterampilan belajar untuk mendapatkan pengetahuan yang baru
(learning to know), keterampilan belajar untuk membangun
kecakapan baru (learning to do), keterampilan belajar dalam
membangun jati diri yang bermartabat (learning to be) dan
keterampilan belajar dalam membangun kemauan untuk hidup
berdampingan di dalam sejuta perbedaan (learning to live together).
Peran pimpinan dalam menciptakan iklim akademis ini dinilai
berhasil jika kinerja selama proses pembelajaran memenuhi tiga
indikator yaitu kepuasaan (satisfaction) atas pencapaian tujuan
dengan hasil baik, kegembiraan (happiness) karena selama proses
pelaksanaan tugas, baik pimpinan maupun orang-orang yang
dipimpinnya merasa senang dan bersemangat dan yang berikutnya
adalah hasilnya meninggikan bermartabat atau kemuliaan (dignity).
Hasil kinerjanya memberi nilai tambah karena pekerjaan tersebut
didasarkan pada nilai-nilai luhur untuk kemuliaan umat manusia.
Indikator keberhasilan proses pembelajaran meliputi
bertambahnya pemahaman terhadap materi pelajaran (kognitif),
meningkatnya perasaan senang dan kegemaran untuk mempelajari
sesuatu (afeksi), meningkatnya kemampuan untuk
mempertimbangkan segala sesuatu (attitude), meningkatnya
kemampuan untuk melakukan sesuatu (psikomotor), meningkatnya
kemauan untuk menyelesaikan segala sesuatu secara tuntas
(responsibility).