Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
22
Perguruan Tinggi seperti itu, dibutuhkan kepemimpinan yang berbeda
dengan kepemimpinan pada organisasi lainnya. Pimpinan di
Perguruan Tinggi merupakan pemimpin kolegial. Kepemimpinannya
berciri akdemis dan spiritual sesuai dengan tujuan pendidikan untuk
memuliakan kemuliaannya manusia.
Peran pimpinan yang dikenal dalam pendidikan adalah tiga
peran pemimpin Ki Hajar Dewantoro, yaitu Ing ngarso sung tulodo,
Ing madyo mangun karso dan Tut wuri handayani. Peran pimpinan
Ing ngarso sung tulodo dimaknai bahwa pimpinan memposisikan
diriya di depan sebagai orang yang mengarahkan dan memberi
petunjuk. Peran pimpinan Ing madyo mangun karso artinya
memposisikan pimpinan berada di tengah-tengah orang-orang yang
dipimpin, terlibat langsung dalam bekerjasama. Pada posisi ini
pimpinan menjadi teladan dan pemberi semangat bagi orang-orang
yang dipimpinnya. Peran Tut wuri handayani, memposisikan
pimpinan berada di belakang, menjadi pendorong bagi bagi orang-
orang yang dipimpinnya. Model ini menunjukkan bahwa pimpinan
perlu luwes dalam menjalankan tugas kepemimpinannya. Luwes
dalam mendidik, membimbing, melatih, memotivasi, memberi inspirasi
sesuai dengan kebutuhan, kematangan dan kemampuan orang-orang
yang dipimpinnya.
Kepemimpinan pada hakikatnya adalah upaya pemimpin
membangun kebersamaan dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan
diartikan sebagai proses pemimpin dalam mempengaruhi pengikutnya
untuk mencapai tujuan organisasi melalui perubahan.14
Model kepemimpinan yang mulai banyak dibahas saat ini
adalah model kepemimpinan profetik. Keunggulan model
kepemimpinan ini adalah kemampuannya membuat lompatan jauh
dan besar. Kepemimpinan ini berlangsung melalui tiga proses yaitu
humanisasi, pembebasan dan transendensi.15Misi humanisme adalah
14Achua and Lussier. Effective Leadership. Australia : South-Western, 2010
15Sri Milfayetty dan Belferik Manullang, 2013. Kepemimpinan Profetik.Transformasi Karakter
Transenden. Medan : Semiloka nasional Prodi AP PPs Se Indonesia.