Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

21

               Perlu disadari bahwa, proses pendidikan sangat menentukan
     kualitas hasil yang dicapai. Jika di dalam proses pendidikan
     berlangsung aktivitas yang tidak sesuai dengan norma dan etika,
     maka sesungguhnya tujuan yang dicapai tersebut tidak akan
     bermakna. Inti pendidikan berada pada keseluruhan prosesnya. Oleh
     karena itu agar optimalisasi peran pimpinan dapat berlangsung
     secara integral, komprehensif dan holistik maka optimalisasi ini harus
     sesuai dengan teori pendidikan dan didasarkan pada paradigma
     nasional Pancasila dan UUD Rl 1945, wawasan nusantara,
     ketahanan nasional dan NKRI.

               Jika dihubungkan teori Pendidikan ini dengan satuan
     pendidikan yang terdapat pada UU Sisdiknas no 20 tahun 2003
     tentang Perguruan Tinggi, maka Perguruan Tinggi yang dimaksud
     dalam tulisan ini adalah satuan pendidikan tertinggi yang ada di
     Indonesia yang menyelenggarakan program kegiatannya pada Tri
     Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian
     dan pengabdian masyarakat. Proses kegiatan ini berlangsung dalam
     nuansa sentuhan pendidikan dan menciptakan suasana dan proses
     pembelajaran yang dapat mengaktifkan sumberdaya manusia untuk
     mengaktualisasikan potensinya agar memiliki kecerdasan dan
     karakter mulia. Indikasi keberhasilan proses pendidikan adalah
     sumberdaya manusia yang diluluskannya mempunyai kecakapan
     dalam belajar untuk mendapatkan pengetahuan baru, keterampilan
     yang baru, sikap yang lebih baik serta mampu untuk hidup
     berdampingan di tengah sejuta perbedaan.

b. Teori Kepemimpinan.
               Perguruan Tinggi sebagai suatu organisasi memiliki

     karakteristik yang agak berbeda dengan organisasi lain. Struktur
     organisasi Perguruan Tinggi menunjukkan kekuasaan dan
     kewenangan berpusat pada departemen atau fakultas. Ciri lain yang
     menandai organisasi Perg'uruan Tinggi adalah praktik manajemen
     tidak terstruktur dan kontrol yang longgar. Dengan karakteristik
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10