Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

23

perjuangan untuk memuliakan kemuliaan manusia, perjuangan
mengangkat harkat dan martabat manusia dalam kehidupannya dan
menjadikan manusia bertanggungjawab atas apa yang telah
dikerjakannya. Misi membebaskan bermakna menjauhkan manusia
dari keterpurukan dan ketertindasan. Menggerakkan hati agar
manusia ikhlas melakukan segala tindakannya. Manusia yang bebas
adalah manusia yang mampu mengambil keputusan dan bertindak
sesuai hati nuraninya yang benar, tidak terbelenggu oleh gengsi,
materi atau kecenderungan untuk ikut-ikutan saja. Misi transendensi
adalah upaya membangun kesadaran llahiyah yang mampu
menggerakkan hati dan bersikap ikhlas terhadap segala sesuatu yang
telah dilakukan. Secara psikologis hal ini terhubung dengan sesuatu
di luar diri sendiri dan menolong orang lain menemukan kepenuhan
diri serta menyadari potensi mereka (transendensi diri).

          Pemimpin yang memiliki kepemimpinan profetik adalah
pemimpin yang tulus dan memberi makna ke dalam kehidupan untuk
melayani kebutuhan orang lain sekaligus kebutuhan dirinya sendiri.
Kepemimpinan yang profetik didasarkan pada pola pikir memperjelas
arah dan tujuan. Karena bagi mereka jalan itu bercabang dua.
Pertama adalah jalan biasa yang dilalui umum sedangkan kedua
adalah jalan yang jarang dilalui. Pemimpin yang profetik akan memilih
jalan yang jarang dilalui ini. Pada jalan yang kedua ini pemimpin perlu
memiliki karakter transendensi. Yaitu, karakter yang membebaskan
manusia dari kesadaran materialistik menuju kesadaran
transendental. Sebuah perjuangan antara kebutuhan dan keinginan,
kebaikan dan kejahatan, persatuan dan perbedaan, perdamaian dan
perselisihan. Pada konteks ini pemimpin harus mau menerima Tuhan
sebagai otoritas, karena meletakkannya pada sebuah relativisme
(agama menjadi urusan pribadi) akan melahirkan nilai kebaikan
terletak pada golongan masyarakat dominan yang menguasai. Jika
perilaku masyarakat dominan ini tidak baik maka kebaikan ini semakin
hari akan semakin sirna. Dengan kata lain egoisme, kompetisi,
agresivisme menjadi dominan dan membuang jauh nilai-nilai
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12