Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
75
dilakukan dengan SSDN/SLLN, penyusunan naskah akademik,
uji draft, sosialisasi, penetapan.
3) Perguruan Tinggi menyusun manual prosedur untuk
pelaksanaan joint research antar Perguruan Tinggi dalam dan
luar negeri. Hal ini dilakukan dengan : SSDN/SSLN, penyusunan
naskah akademik, uji draft, sosialisasi, penetapan.
4) Perguruan Tinggi menyusun manual prosedur kerjasama
peningkatan kompetensi dengan dunia usaha dan industri. Hal
ini dilakukan dengan : penyusunan naskah akademik, uji draft,
sosialisasi, penetapan.
5) Perguruan Tinggi menyusun manual prosedur untuk pengabdian
masyarakat bekerjasama dengan Pemkab/Pemko. Hal ini
dilakukan dengan : penyusunan naskah akademik, uji draft,
sosialisasi, penetapan.
6) Perguruan Tinggi menetapkan unit kerja di fakultas untuk
pengelolaan kerjasama di tingkat fakultas, karena biasanya di
tingkat universitas sudah ada.Hal ini dilakukan melalui :
penetapan surat keputusan pengelola, penyediaan sarana dan
fasilitas.
d. Upaya Strategi Keempat: Mencukupkan fasilitas pembelajaran
dalam Mengakomodasi Kebutuhan Belajar Masyarakat.
Pada strategi ini yang menjadi perhatian adalah
ketercukupan dan segi jumlah, kualitas dan relevansi. Bagi
pembelajaran fasilitas ini dapat berbentuk sarana prasarana
media alat dan bahan. Tapi bagi masyarkat hal ini berarti
kemudhan untuk mengakses pendidikan dari Perguruan Tinggi.
Masyarakat sudah merasakan kebutuhan belajar yang dapat
dilakukan dimana saja, kapan saja, sehingga proses belajar tidak
tergantung lagi pada Tinggi perlu mengakomodasi ini , terutama
karena peserta didiknya biasanya adalah mereka yang sudah
bekerja dan ingin meningkatkan kompetensinya secara terus
menerus. Upaya yang dapat dilakukan untuk strategi keempat: