Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
68
masyarakat dijadikan acuan untuk menentukan materi, proses
dan sistem evaluasinya.
Ciri-ciri kurikulum berbasis budaya adalah; Pertam a,
berorientasi pada pembentukan manusia berwatak, beradab dan
bermartabat Kedua, materi pembelajarannya dikembangkan
dan berbagai sumber. Ketiga, menekankan pada pembudayaan
segenap potensi peserta didik. Keem pat, sistem penilaiannya
menekankan dimensi proses dan hasiL
Kurikulum berbasis budaya dapat juga dipahami sebagai
suatu bentuk inovasi kurikulum yang ingin mengedepankan
pengembangan segenap potensi peserta didik atas dasar watak,
peradaban, dan martabat. Kurikulum perlu dikaitkan dengan
tatanan nilai-nilai kemanusiaan yang berlaku dimasyarakat.
Banyaknya materi pelajaran atau mata kuliah, bukan lagi
merupakn prioritas utama pengembangannya, namun, yang
lebih penting adafah “Bagaimana mengembangkan dimensi-
dimensi kurikulum yang mampu membuka pengekangan-
pengekangan yang menghalangi perkembangan potensi peserta
didik".
Berdasarkan uraian diatas, sesungguhnya kurikulum
berbasis budaya dan karakter bangsa dipandang relevan
diterapkan dalam sisdiknas. Oitinjau dari sisi fiJosofi, kurikulum
berbasis budaya dan karakter bangsa sesuai dengan hakekat
proses pendidikan yang pemanusiaan peserta didik. Proses
pendidikan merupakan proses pembudayaan peserta didik. Dari
sisi sosioiogi, kurikulum berbasis budaya dan karakter bangsa,
sesungguhnya merupakan desain kurikulum yang menyiapkan
warga masyarakat yang menghargai nilai — nilai budaya yang
berkembang di masyarakat Lulusan suatu jenjang pendidikan
diharapkan tidak terasing dengan lingkungannya. Sedangkan
ditinjau dari sisi psikologis, kurikulum berbasis budaya dan
karakter bangsa mengutamakan perkembangan potensi peserta
didik yang manusiawi.

