Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

63

       masyarakat kampus maupun di Juar kampus. Kekhasan ini
       tampak pada serentetan atribut yang disandang mahasiswa,
        seperti: intelektual muda, kelompok penekan (pressure group),
        agen perubahan (agent of change), dan kelompok anti status
        quo. Dalam perspektif sosial, mahasiswa menunjLikkan dinamika
        tersendiri sebagai kelompok yang secara konsisten
        memperjuangkan hak-hak kaum tertindas serta memberi
        kontribusi yang tidak kecil dalam rekayasa pembahan sosial
       menuju masyarakat yang lebih baik. Posisi mahasiswa yang
       netral dan tidak mempunyai kepentingan tertentu atau di bawah
       kepentingan tertentu telah menempatkannya pada posisi yang
       strategis dalam setiap proses perubahan sosial di masyarakat

                 Ha) di atas dapat terealisasikan dengan baik apabila nilai-
       nilai dasar dan praksis Pancasila dapat dipahami dan
       dimplemetasikan dengan baik pula, sehingga tindakan yang
       dilakukan ofeh mahasiswa ditandasi secara penuh kesadaran
       dan konsisten, yang pada akhirnya dapat mencegah tindakan
       anarkis.

b. Penegakan dan Kepastian Hukum dalam regulasv

                 Penegakan hukum sebagai panglima agaknya belum
       menjadi jargon popular dalam sejarah perjalanan berbangsa dan
       bemegara. Yang paling akrab di telinga publik selama ini adalah
       politik sebagai panglima.

                 Reformasi sebenamya punya salah satu tujuan strategis,
       yakni membalikkan fenomena politik sebagai panglima menjadi
       hukum atau tepatnya penegakan hukum sebagai panglima.
       Artinya, dalam praksis bemegara, hukum harus dijadikan
       pegangan utama dalam setiap menyelesaikan persoalan,
       bukannya penyelesaian poiitis yang menjadi dasar orang
       merumuskan konsep politik sebagai panglima.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14