Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
21
10. Tinjauan Pustaka
Sebagaimana diketahui bersama bahwa terdapat komoditas yang
memiliki karakteristik/sifat: musiman, perishable (mudah rusak) dan adanya
variasi dalam produksi. Sifat-sifat ini akan sangat mempengaruhi struktur
supply chain-nya. Beberapa ciri utama produk perikanan tangkap adalah (1)
jumlah produk yang dapat dipanen tidak dapat dikendalikan; (2) proses
kehilangan (loss) sebuah produk perikanan segar dimulai begitu dipanen
dan tergantung pada proses penanganannya; dan (3) semua produk
perikanan tersebut harus dikonsumsi langsung atau digunakan sebagai
bahan baku industri (Widodo, 2003). Jumlah loss pada produk perikanan
dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian waktu dan kuantitas antara proses
pemanenan dan pengiriman. Proses loss dalam konteks SCM dapat
ditunjukkan seperti pada Gambar 1.
Kualitas produk atau komoditas yang bersifat perishable tersebut
dapat mengalami penurunan seiring berjalannya waktu (selama T-1 hingga
T-3). Penanganan khusus selama pasca panen diharapkan dapat
memperlama proses kehilangan (loss) produk (dari T-3 menjadi T-3’ atau T-
3”). Dalam kondisi demikian, SCM sangat diperlukan guna menjaga kualitas
produk terutama yang masih membutuhkan proses pengiriman ke
tempat/lokasi lain dalam jangkauan jarak dan waktu yang diperkirakan akan
mempengaruhi kualitas produk tersebut.
Gambar 1. Proses Loss pada Produk Perishable