Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI

gotong royong, nilai persatuan dan kesatuan, toleransi antar umat
beragama, suka tolong-menolong di antara sesama umat beragama,
sekalipun dalam perbedaan pendapat tetapi saling menghargai satu
dengan yang lain dan saling memupuk pergaulan dalam kehidupan
bermasyarakat sampai kepada nilai-nilai religious, nilai keagamaan.
Dengan demikian faktor nila-nilai budaya bangsa sangat menentukan
lahimya nilai-nilai Pancasila.2

Pancasila merupakan dasar negara, falsafah hidup bangsa
Indonesia, pandangan hidup, dan menjadi roh bangsa Indonesia dan telah
mengkriltal dalam kehidupan serta membentuk karakter bangsa yang
berpandangan Pancasila dan secara keseluruhan membentuk nilai
kepribadian serta sikap dan tingkah laku seluruh bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai budaya asli masyarakat
Indonesia yang sudah sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu. Empu
Tantular dalam bukunya yang berjudul “Sutasoma” telah melukiskan
kerukunan antar umat beragama baik agama Hindu dan agama Budha
dimana keduanya menuju pada yang satu yaitu Tuhan Yang Maha Esa
sekalipun caranya berbeda. Oleh Empu Tantular disimpulkan dalam
semboyan “Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hanna Dharma Mangrwa" dimana
semboyan ini telah didokumentasikan dalam Lambang Negara dan juga
menjadi kata-kata mutiara dari Lembaga Ketahanan Nasional Republik
Indonesia. Empu Tantular telah melihat adanya nilai-nilai ketaqwaan
religius dan toleransi pada masyarakat di wilayah Nusantara terutama di
Pulau Jawa saat itu dan nilai-nilai ini menjelma dalam sila pertama
Pancasila yang digali oleh Faunding Fathers mengawali sidang Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
pada tahun 1945.

Empu Tantular masih melanjutkan bahwa nilai kebenaran tersebut
tidak pemah mendua yang mengartikan mengandung arti pemersatu
masyarakat atau bangsa Indonesia. Sejak ratusan tahun lalu sudah ada

2 Modul bidang studi inti Lemhannas RI- Pancasila dan Perkebangannya

6