Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
32
persenjataan TN I sebagai percepatan pembangunan Kekuatan Pokok
Minimum (M E F ) dan untuk mengembangkan industri pertahanan dalam
negeri 42Kemenhan berencana mengatokasikan 20% dan pagu anggaran
2014 atau sekitar Rp16,7 triliun untuk keperluan pengadaan alutsista,
terutama untuk membayar kontrak-kontrak yang sudah berjalan,dari total
anggaran yang akan diperoleh Kemenhan pada 2014, sebanyak 48 % di
antaranya akan digunakan untuk belanja pegawal sementara 52% lainnya
akan digunakan untuk belanja barang-barang keperkian pendukung
pekerjaan, serta untuk belanja modal. Belanja modal adalah untuk
pengadaan alutsista, sebagian dana untuk pembayaran kontrak yang
sedang berjalan dan sebagian lain untuk alutsista baru.
Pada 20 Mei 2014 lalu, presiden Susilo Bambang Yudoyono
menerbitkan Inpres No. 4/2014 tahun 2014 tentang Langkah-Langkah
Penghematan Dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam
Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2014 , adanya penghematan anggaran di 86 kementerian dan
lembaga dalam A P B N 2014, termasuk kementrian pertahanan yang
dipangkas R P .10,508 triliun dari total anggaran Rp 86,376 triliun. Total
anggaran yang dipangkas melalui inpres ini secara keseluruhan mencapai
100 triliun. Hal ini sangat berpengaruh kepada pengadaan alut sista TN I dan
tentu berpengaruh pula kepada kegiatan industri pertahanan.
Di masa akhir pemerintahannya, Presiden, Rl Susilo Bambang
Yudhoyono banyak membuat prestasi di bidang pertahanan. Setidaknya
Presiden Rl telah mengalokasikan anggaran militer untuk periode 2010-
2014 sebesar Rp 150 triliun. Meskipun dinilai masih kecil, namun dengan
anggaran itu T N I yang merupakan kebanggaan Indonesia, Idni tidak
dipandang remeh lagi oleh negara lain. Patut kita apresiasi kerja pemerintah
untuk bidang pertahanan. Setelah nyaris mati suri selama 15 tahun,
modemisasi alutsista TN I kini berjalan sangat progresif. Hingga habis masa
pemerintahan S B Y pada 2014, Kekuatan Pokok Minimum (M E F ) yang
ditargetkan tercapai sedikitnya 30% , namun demikian besarnya Anggaran
militer Indonesia menurut menteri pertahanan, 'mendapat prioritas rendah
dengan alokasi rata-rata di bawah 1 persen dari PDB hingga 10 tahun
i42http^/wwwjrtileri-orE/2013/10/2014-anggarar>-kemenhan-rp-83-triliun.html diunduh tanggal 13Jufl 2014Jam 07.40