Page 3 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 3

33

           Berbagai Kondisi di atas menyebabkan pemberdayaan para petani
 sawit dan komunitas di lingkungan sekitarnya menjadi kurang optimal.
 Masyarakat menjadi kurang dapat menikmati hasil SKA kelapa sawit yang
 sangat melimpah dan potensial di wilayahnya, lahan pertanian menjadi sempit,
 adanya pencemaran dari aktivitas kebun kelapa sawit dan udara menjadi
tercemar akibat aktifitas perusahaan tersebut, serta berkurangnya tenaga
kerja pertanian di desa sehingga dapat berimplikasi negatif terhadap upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

b. Implikasi Rendahnya Kesejahteraan Masyarakat Terhadap
Ketahanan Nasional.

          Belum meningkatnya kesejahteraan rakyat melalui pengelolaan SKA
kelapa sawit dapat berimplikasi pada berbagai gatra Ketahanan Nasional
sebagai berikut:

         1) Implikasi pada Ketahanan Nasional di bidang Ideologi:
                   Kondisi rakyat yang belum sejahtera akan rentan terpengaruh

         oleh adanya nilai-nilai asing dan penetrasi ideologi yang berasal dari
         luar, khususnya radikalisme. Dalam banyak kasus, melemahnya
         ketahanan ideologi pada suatu negara bangsa sangat dipengaruhi oleh
         tingkat kesejahteraan rakyatnya.

         2) Implikasi pada Ketahanan Nasional di bidang Politik :
                   Rendahnya kesejahteraan rakyat akan berimplikasi terhadap

         kualitas kehidupan politik masyarakat. Praktik politik akan cenderung
         kurang beretika, mudah diprovokasi dan dikendalikan oleh praktik
         money politics, serta paradigma para elit poltik cenderung pragmatis
         untuk mendahulukan kepentingan pribadi dan kelompoknya.
         Pendidikan politik yang rendah akhirnya berimplikasi terhadap
        kehidupan politik yang cenderung kurang demokratis dan rawan
        anarkis.

        3) Implikasi pada Ketahanan Nasional di bidang Ekonomi:
                   Belum terwujudnya kesejahteraan rakyat secara merata akan

        mengakibatkan kesenjangan ekonomi yang belum berbasiskan konsep
        pro-growth, pro-poor dan pro-job. Kondisi ini berimplikasi terhadap
   1   2   3   4   5   6   7   8