Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4
34
lemahnya ketahanan ekonomi karena negara harus mampu mengatasi
kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan di sektor ekonomi.
4) Implikasi pada Ketahanan Nasional di bidang Sosial Budaya :
Ketika rakyat belum sejahtera, maka mereka akan sulit untuk
mengakses layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan yang
berkualitas. Kemajemukan budaya masyarakat juga sulit dikelola
secara harmonis, sehingga dapat berkembang menjadi konflik sosial.
Akibatnya ketahanan di bidang sosial budaya menjadi kurang tangguh.
5) Implikasi pada Ketahanan Nasional di bidang Hankam :
Persoalan kesejahteraan dan keamanan merupakan dua sisi
yang saling berkaitan dan tidak terpisahkan. Rendahnya kesejahteraan
akan dapat memperlemah rasa nasionalisme dan bela negara, serta
mengundang potensi instabilitas. Kondisi kamtibmas menjadi sulit
dikendalikan, sehingga ketahanan di bidang pertahanan keamanan
menjadi kurang tangguh.
Optimalisasi pengelolaan SKA khususnya kelapa sawit dapat
berdampak pada berbagai aspek kehidupan sehingga turut
mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat. Ketika pengelolaan
SKA kelapa sawit belum berjalan optimal, maka pendapatan per kapita
masyarakat akan cenderung stagnan. Hal ini diikuti oleh makin
melebarnya kesenjangan antara perkebunan besar dengan perkebunan
plasma.
Mengguritanya para broker di lapangan menyebabkan
masyarakat memiliki bargaining position yang sangat lemah. Diperlukan
penguatan daya tawar petani plasma dengan berbagai cara salah
satunya dengan memperkuat kelembagaan petani perkebunan sebagai
lembaga petani yang menjembatani petani dalam menyelesaikan
berbagai konflik. Selain itu dapat juga memperkecil ruang gerak broker.
Sebagai gambaran, pada 2012 sumbangan komoditas sawit bagi
devisa negara sebesar US$19,3 miliar. Petani yang terlibat perkebunan