Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
38
serius mendukung dan memihak mereka, melainkan lebih mementingkan
perkebunan milik perusahaan swasta.
Hal ini dikarenakan upaya pemerintah untuk melaksanakan peraturan
ini dianggap tidak sungguh-sungguh terutama dalam memastikan perkebunan
swasta menyediakan 20 persen lahan untuk plasma rakyat sebagai syarat
perizinan. Hal ini semakin diperparah oleh tidak adanya sanksi hukum bagi
perusahaan yang melanggar ketentuan 20 persen lahan yang dialokasikan
untuk perkebunan plasma rakyat. Kenyataannya saat ini masih banyak
perkebunan swasta yang tidak menyediakan lahan plasma untuk rakyat
namun sudah beroperasi.
c. Belum terdukungnya infrastruktur secara memadai.
Petani perkebunan kelapa sawit di Indonesia masih mengeluhkan
infrastruktur yang kurang memadai, seperti jalan dan pelabuhan. Kondisi
pelabuhan di berbagai daerah dapat dikatakan belum cukup memadai untuk
menunjang pengangkutan komoditas kelapa sawit. Masih banyak pelabuhan di
luar Jawa yang memerlukan waktu berhari-hari, bahkan hingga berminggu-
minggu untuk bongkar muat lantaran kapasitas pelabuhan yang tidak mampu
menampung kapal sandar secara bersamaan, sehingga kapal harus
menunggu giliran. Akibatnya, biaya operasional semakin membengkak dan
tentunya akan merugikan pelaku bisnis.20 Kondisi semacam ini menandakan
bahwa aktivitas pengangkutan hasil panen masih menjadi kendala besar.
Padahal, ketersedian infrastruktur juga memengaruhi harga komoditas
mereka. Masalah klasik juga turut menghantui, yakni persolan infrastruktur
perkebunan dan industri di Indonesia seperti kelaikan jalan, jembatan dan
moda transportasi dapat berpotensi menghambat kelancaran proses produksi
dan jalur distribusi dalam pengelolaan SKA kelapa sawit. Kalimantan Tengah
hingga saat ini memiliki jalan darat poros utama lintas selatan Kalimantan
sepanjang 830,50 Km yang menghubung Kota Banjarmasin (Kalimantan
Selatan) - Kuala Kapuas - Pulang Pisau - Palangka Raya - Kasongan -
Sampit - Pangkalan Bun - Nanga Bulik - perbatasan Propinsi Kalimantan
Barat. Jalan Darat poros utama lintas tengah Kalimantan sepanjang 1.014 Km
(sebagian dalam proses pembangunan) dan ribuan kilometer jalan
20"Pelabuhan Baik Perkuat Ikon Negara Maritim", http://www.antarakalsel.com/berita/204Q7/pelabuhan-baik-
perkuat-ikon-negara-maritim. diakses pada 8 Novem ber 2014.