Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

h

                                                  BAB IV
          PENGARUH PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

15. Umum
         Lingkungan strategis (environmental setting) yang dihadapi institusi

pendidikan vokasional sangat mempengaruhi cara-cara penyelesaian
permasalahan yang dilakukan melalui perencanaan, implementasi,
penyelesaian, dan evaluasi yang harus dilakukan terus-menerus. Saat ini,
masalah paling krusial yang dihadapi institusi pendidikan vokasional adalah
maraknya tindak kekerasan—yang sudah mentradisi— dalam proses
inisiasi siswa baru dan pada proses belajar. Di sisi lain pendidikan karakter
yang ada belum dapat dioperasionalkan secara maksimal.

          Banyak studi telah dilakukan dan membuktikan, proses pendidikan
(dan pelatihan) yang disusupi unsur-unsur—apalagi yang mempertahankan
tradisi— tindak kekerasan tidak akan mampu menghasilkan lulusan yang
paripurna sebagaimana yang direncanakan atau diharapkan dan tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan Ketahanan Nasional.
Ini terlihat dari global competitiveness ‘produk’ institusi pendidikan
vokasional Indonesia di tingkat internasional yang umumnya realtif masih
rendah.

          Karena itu, sebagai bagian dari upaya dan proses peningkatan
sumber daya manusia Indonesia, sekolah-sekolah vokasional diharapkan
berperan aktif dalam membangun proses belajar-mengajar yang anti
kekerasan sekaligus mampu mengoptimalkan pendidikan karakter, agar
dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan teknis yang
akseptabel dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, serta memiliki jiwa
tangguh, berfisik prima, berbudi pekerti baik, cinta Tanah Air, dan peduli
serta penuh kasih sayang kepada sesama. Dengan karakteristik lulusan
seperti itu, institusi pendidikan vokasional secara langsung telah
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sekaligus
 memperkokoh Ketahanan Nasional. Dalam perspektif yang lebih
 kontekstual, para lulusan institusi pendidikan vokasional bersama unsur-
 unsur pendidikan lainnya akan dapat menjelmakan situasi demografi pada

                                                              49
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12