Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
80
pendidikan karakter tidak optimal, maka bisa dipastikan Ketahanan
Nasional akan melemah.
Pendidikan karakter yang optimal akan memandu para siswa
untuk membangun sikap dan tindakan anti-kekerasan, dibarengi
dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan secara proporsional dan
penanaman tujuh karakter esensial dan utama— mengutip Thomas
Lickona, yaitu ketulusan hati atau kejujuran (honesty), belas kasih
(compassion), kegagahberanian (courage), kasih sayang (kindness),
kontrol diri (self-control), kerja sama (cooperation), dan kerja keras
(deligence or hard work).
Secara lebih spesifik, Kemendiknas menyatakan ada 18 nilai
untuk pendidikan karakter, yaitu:
1) R eligius (sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama);
2) J u ju r (perilaku yang dilaksanakan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan);
3) T oleransi (sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain
yang berbeda dari dirinya);
4) D isip lin (tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan);
5) Kerja Keras (perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya);
6) K re a tif (berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan
cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki);
7) M andiri (sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas);
8) D em okratis (cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sam a hak dan kewajiban dirinya dan orang lain);