Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

100

c. Strategi 3: Optimalisasi peran lembaga pendidikan
     vokasional melalui pendidikan karakter yang komprehensif
     dan menyeluruh sehingga pengaruh pendidikan karakter
     bagi siswa vokasional menguat

          Strategi ini berorientasi pada upaya-upaya mengintensifkan
fungsi dan peran institusi pendidikan vokasional dalam menerapkan
pendidikan karakter. Selama ini fungsi dan peran institusi pendidikan
vokasional dalam penerapan pendidikan karakter masih parsial dan
tidak terelaborasi secara maksimal. Akibatnya, berbagai aktifitas
yang sesungguhnya berpotensi menimbulkan tindak kekerasan
dipersepsikan masih dalam batas-batas yang wajar.

         Ada pemahaman—yang merupakan warisan historis sejak
jaman Belanda— bahwa institusi pendidikan vokasional adalah
institusi ‘terapan’, yang mendidik para siswa untuk menguasai
sepaket pengetahuan atau keahlian yang dapat diterapkan langsung
di dunia kerja. Artinya, tantangan yang dihadapi tidak lebih dari
sebatas berusaha mengiYingi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, agar kecakapan atau keahlian dan pengetahuan yang
diberikan tetap dapat diterima (acceptable) oleh dunia kerja. Dengan
kata lain, dunia institusi pendidikan vokasional hanyalah pengguna
dari dinamika dan perkembangan yang dihasilkan dunia ilmu
pengetahuan dan teknologi.

         Paradigma pemahaman ini harus dirombak karena telah
menempatkan institusi pendidikan vokasional dalam kotak pengguna
ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam pemahaman akan makna
ilmu pengetahuan ‘terapan’ yang sangat terbatas; di sisi lain, berkat
perjalanan puluhan tahun, telah tumbuh konstruksi ‘kehidupan’ yang
menyejarah yang juga memberi makna pada pengetahuan dan
kecakapan yang diberikan atau diterima para siswa.

         Karena itu, institusi pendidikan vokasional membutuhkan
integralisasi pemahaman yang melibatkan institusi pendidikan (itu
sendiri sebagai sebuah lembaga), siswa didik, materi pendidikan,
   1   2   3   4   5   6   7   8   9