Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
105
Konsistensi harus tertuang dalam setiap materi pendidikan karakter
yang disusun dan dalam realisasinya. Konsistensi ini harus
dijalankan oleh semua pihak yang ada dalam institusi pendidikan
vokasional. Konsistensi ini akan sangat kuat bila itikad kuat dan
proses penyamaan persepsi berlangsung dengan baik.
Tujuan dari strategi ini adalah terlaksananya nilai-nilai
pendidikan karakter—yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,
UUD1945, dan Ketahanan Nasional—dalam pola pikir, sikap dan
tindakan siswa baik di dalam kehidupan akademik, pergaulan antar
siswa dan kehidupan sosial di luar sekolah.
Sarana yang digunakan untuk pencapaian strategi ini adalah
konsep materi ajar dan silabus, konsep penelitian, pengarahan dan
penyadaran serta pengawasan.
Metode yang digunakan dalam strategi ini adalah perangkat
operasionalisasi pemberian pendidikan karakter.
27. Upaya
Agar strategi-strategi yang telah ditentukan dapat direalisasikan
secara maksimal sebagai langkah nyata, maka perlu disusun upaya-upaya
sebagai berikut:
1. Upaya yang dilakukan pada Strategi 1: Menurunkan serta
Menghilangkan tradisi kekerasan siswa dalam sekolah
vokasional
memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang
suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh
pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi
kompleks sistem saraf, tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran. Lihat: E.
Bruce Goldstein. Sensation and Perception, Cengage Learning, 8 Edition: 2009; Daniel L.
Schacter, Daniel T. Gilbert and Daniel M. Wegner, Psychology (2nd Edition), New York,
Worth Publishers, 2011; dan Introducing psychology (2nd Edition). New York, Worth, 2013;
Richard L. Gregory, “Perception” dalam Oxford Companion to the Mind (ed.: Gregory-O.L.
Zangwill) Oxford, 1987.