Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
22
Sehubungan dengan konsep di atas, dalam “konsep
pembangunan endogen”, merekomendasikan agar kegiatan
pembangunan difokuskan kepada pemenuhan kebutuhan yang
diawali pemenuhan kebutuhan dasar penduduk miskin, yang
dilakukan secara simultan dengan upaya humanisasi melalui
pemuasan kebutuhan akan ekspresi, kreativitas, dan penentuan jalan
hidup sendiri, pada skala lokal dengan selalu mempertimbangkan
kelestarian lingkungan hidup. Gagasan dasar konsep ini adaiah
partisipasi, kerjasama, harmoni dan saling ketergantungan atau
interkoneksitas (Pusat Studi Manajemen dan Kebijakan
Pembangunan/ PSKMP. 2000).22
Untuk maksud tersebut, tujuan pembangunan didefinikasi
sebagai “pembentukan sistem sosial baru yang berwajah manusiawi”
serta “harmonisasi antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian
lingkungan. Tujuan ini diwujudkan dalam bentuk upaya pemenuhan
kebutuhan dasar untuk melanjutkan hidup, kelestarian lingkungan
hidup dan sumber daya alam, serta penciptaan struktur komunitas
yang manusiawi, yang dilakukan melalui pengembangan dan
popularitas teknologi tepat guna, pembangkitan kesadaran warga dan
penguatan organisasi masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal
secara berlanjut serta reformasi struktur sosial politik (Amien, 2005).
Berdasarkan pada pendekatan teori-teori di atas, terdapat
beberapa hal pokok yang harus digarisbawahi dalam pengelolaan
komoditi unggulan bidang pertanian khususnya sektor perkebunan
kopi agar dapat memberikan kontribusi maksimal guna peningkatkan
perekonomian masyarakat dalam rangka pembangunan nasional,
yaitu : (a) hal mendasar yang perlu diwujudkan adaiah peningkatan
kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat menciptakan suatu
komunitas masyarakat yang dapat mendukung seluruh proses secara
berkelanjutan; (b) pengelolaan dilaksanakan atas dasar pembangunan
22 Amien, Mappadjantji. 2005. “Kemandirian Lokal; Konsepsi Pembangunan, Organisasi,
dan Pendidikan dari Perspektif Sains Baru”: 160. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.