Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
23
kedudukan yang sentral. Seluruh proses pembangunan diarahkan untuk
mengangkat derajat manusia; 3). Dimensi Integral-integratif menempatkan
manusia tidak secara individualistik melainkan dalam konteks strukturnya.
Manusia dalam pribadi, namun juga sebagai mahluk sosial.
c. Suwandi Thahrir (2009)
Taskap Suwandi Thahrir (2009) berjudul Implementasi Nilai-nilai
Pancasila Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah Guna Mempercepat
Pertumbuhan Ekonomi Dalam Rangka Ketahanan Nasional. Variable 2
tentang mempercepat pertumbuhan ekonomi dan variable 3 tentang
ketahanan nasional, berbeda dengan Taskap saya yang variable 2 tentang
aparatur pemerintah dan variable 3 tentang pembangunan nasional.
Variable 1 pada Suwandi Thahrir (2009) ada kesamaan dengan
Taskap saya tentang nilai-nilai Pancasila, namun Taskap Suwandi Thahrir
(2009) membahas Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam penyelenggaraan
otonomi daerah. Sedangkan pada Taskap saya, meninjau pada pada
penyelenggaran pemerintahan artinya menyoroti khusus lembaga eksekutif
termasuk SDM aparatur pemerintah.
Dari tinjauan pustaka tersebut, dapat dikatakan bahwa permasalahan
yang diangkat pada tulisan ini belum dibahas dan tepecahkan dengan
memuaskan oleh penulis terdahulu. Selanjutnya sesuai dengan QS Al-Qur'an
dan Hadits Muhammad Rasulullah SAW dan tulisan Adi Suprayitno (2007) dan
Saputera (2008) mempertegas bahwa QS Al-Qur'an dan Hadits tidak
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Nilai nilai Pancasila dapat
diaktualisasikan seiring dengan ketaqwaan dan rasa cinta tanah air
seseorang, artinya Habluminannas dan Habluminallah saling bersinergi dan
keduanya dapat dicapai bersamaan.

