Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

18

   Pemahaman (Comprehension). Setelah seseorang memiliki
  pengetahuan, perlu ada ruang untuk memahami tentang makna-
  makna. Makna bukan tergantung pada thing (benda/konsep), tetapi
  tergantung pada man (orang).

  Penerapan (Application). Makna saja tentu tidak cukup dan kurang ada
  gunanya bila hanya disimpan dihafalkan. Perlu ada fasilitas untuk
  menerapkan makna itu ke dalam kehidupan sehari-hari.

  Analisa (Analysis). Ketika orang menerapkan makna, pasti ada
  masalahnya, atau kesalahannya. Oleh sebab itu perlu dibuka ruang
  untuk menganalisis, menemukan perbedaan, mencari titik temu, dan
 lain sebagainya.

 Dengan melakukan analisis dan sintesis, seseorang akan menemukan
 format hidup yang mungkin sangat personal dari proses memahami
 suatu konsep, memahami realitas, makna, dan praktek.

 Evaluasi (Evaluation). Melalui tahapan-tahapan diatas seseorang
 akhirnya memiliki alasan yang intelektual, emosional-sosial, dan
 spiritual untuk menentukan apakah nilai-nilai yang ia yakini itu berguna
 atau tidak.

 Oleh sebab itu menanamkan nilai-nilai tidak cukup dengan diajarkan,
dikhotbahkan, dan diujikan, tetapi harus ditanamkan melalui interaksi
dan proses yang panjang.

c. Teori Human Capital
Teory o f human capital diektraks dari berbagai literatur tentang
pengembangan sumber daya manusia. Peningkatan kualitas aparatur
pemerintah hanya dapat diwujudkan jika terdapat kapasitas untuk
mewujudkan hal tersebut (Mc Leod, 2007). Prof Bomer Pasaribu (2010)
mengemukakan Manusia sebagai sentral kehidupan SDM: Prime Over.
Karena seluruh gatra kehidupan dikelola oleh dan untuk manusia.
Manusia sebagai pusat keunggulan memiliki 3 faktor yaitu: Intellectual
capital, social capital dan emotional capital. Hubungan ketiga faktor
   1   2   3   4   5   6   7   8   9