Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

LEMBAGA KETAHANAN NASIONAL RI  24

  10. Tinjauan Pustaka.

          a. Munculnya Kegiatan Sektor Informal

                      Pembahasan tentang “sektor informar telah menghasilkan sejumlah
            besar dokumentasi dari berbagai pelosok dunia. Ulasan tentang kegiata-
            kegiatan sektor informal selama ini umumnya terfokus secara eksklusif pada
           konteks kontemporernya yang diantaranya membahas tentang tingkat
           penghasilan pengusaha, jumlah tenaga kerja, latar belakang sosial ekonomi,
           para pekerja dan sebagainya32. Artikel-artikel yang banyak tersebut ternyata
           memberikan gambaran yang berbeda satu dengan yang lainnya sesuai
           dengan sudut pandang yang dianutnya masing-masing. Oleh karena itu
           Candrakirana dkk (1995) membahas munculnya gejala sektor informal dalam
          konteks sejarah karena melalui sejarah ini dapat menyingkap akar-akar
          kegiatan sektor informal serta keterkaitannya dengan perkembangan
          perkembangan makro dalam sistem sosial ekonomi yang lebih luas.

                    Konsep sektor informal mulai diperkenalkan pada awal dasawarsa
          1970-an ke dunia internasional. Tetapi masalah gejala munculnya sektor
          informal ini harus ditelusuri secara terpisah dari perkembangan konsepnya.

                    Menurut Francois Valentijn seperti dikutip Candrakirana (1995:2)33
          kegiatan-kegiatan seperti yang dikemukakan pada ekonomi informal saat ini
          sudah sejak tahun 1724 dikota Batavia (Jakarta). Dikatakannya bahwa saat
          itu di sepanjang jalan kota terdapat penjaja-penjaja yang berkeliling
          membawa segala macam barang yang diperdagangkan. Mereka menjual
          bermacam-macam sayuran, porselin, kain, barang kerajinan, teh, roti, air
         minum, bunga, pakaian bekas, kaos kaki dan lain-lain. Praktek penjualan
         semacam itu sebelumnya dilarang oleh VO C dan baru diperbolehkan pada
         tahun 1739. Kebiasaan ibu-ibu rumah tangga di Batavia membeli kebutuhan
          rutin mereka di halaman rumahnya telah membuka sistem penjajaan ke

32Bappeda Pontianak Kota, 2003, K ajian Penanganan P erm asalahan P edagang Inform al D i K ota
Pontianak, bappeda.pontianakkota.go.id/dok/BABpersen20Vpersen20Kajianpersen20PKL.pdf.
33Candrakirana, Kamala dan Isono Sadoko, 1995, D inam ika E konom i Inform al d i Jakarta, Penerbit:
Universitas Indonesia, Jakarta
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13