Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
marginal modal; (3) Suku bunga. Suku bunga merupakan faktor
penentu kedua investasi; (4) Multiplier. Konsep ini didasarkan pada
asumsi: a) pengangguran terpaksa; b) kurva penawaran output yang
tidak elastis; c) kapasitas lebih pada industri barang konsumsi; d)
penawaran modal kerja bersifat elastic; e) Langkah-langkah
kebijaksanaan.
c. Teori keunggulan komparatif (theory o f comparative
advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David
Ricardo14. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada
perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. la berpendapat
bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara
mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya
yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh,
Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah.
Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan
biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara
efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam
memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah,
tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.
Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif
dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling
menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Biaya produksi yang lebih murah dapat dicapai dengan cara
mengandalkan baku dari SKA dan pengolahan mata rantai produksi
yang efisien, efektif dan produktif. Dengan demikian, dapat
menghasilkan harga pokok produksi yang sangat rendah, berdaya
saing tinggi dan kompetitif bagi negara lain. Dalam teori keunggulan
komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan
dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi
14Teori keunggulan komparatif. http://id.wikipedia.org/
24