Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
48
Demikian halnya dengan politik luar negeri Indonesia Selama
periode 2005—2009, perjalanan politik luar negeri Indonesia diarahkan
pada upaya memperkuat dan memperluas pemahaman tentang identitas
nasional sebagai negara demokratis dalam tatanan masyarakat
internasional. Proses demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia
secara konsisten telah mengundang banyak simpati, dukungan, dan
kepercayaan internasional sehingga Blok GNB dapat menjadi modal
penting bagi diplomasi internasional Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk
mayoritas muslim menunjukkan fakta bahwa demokrasi dan agama dapat
berpadu dan saling bersinergi dengan gagasan ekonomi modern yang
terbuka. Hal ini merupakan modal dasar yang sangat penting pula dalam
diplomasi internasional Indonesia guna memberdayakan kemitraan
strategis dengan negara-negara sahabat termasuk dengan pemerintah
China.
Selama ini politik luar negeri yang didasarkan pada prinsip bebas
dan aktif, yang merupakan modal Indonesia, telah terbukti memberikan
peluang dalam membangun hubungan baik dengan negara-negara di
dunia dan meningkatkan peranan Indonesia yang menonjol dalam
berbagai organisasi regional dan internasional, terutama dalam PBB,
ASEAN, APEC, ARF, Gerakan Non-Blok dan Organisasi Konferensi Islam
(OKI).
Politik luar negeri Indonesia telah dijalankan dengan perpaduan
antara pendekatan concentric circle yang berbasis pada penataan
hubungan bilateral berdasarkan konsideran-konsideran regional dengan
pendekatan isu strategis yang bersifat lintas kawasan, merupakan multi
directions foreign policy yang dijalankan pada tataran praktis dengan
memajukan hubungan baik dengan negara-negara berkembang maupun
dengan negara-negara maju memungkinkan kiprah politik luar negeri
Indonesia yang bebas dan aktif berlangsung relatif sangat lapang dan
efektif. Hal tersebut selaras dengan upaya pemerintah dalam membangun
kemitraan strategis dengan China.

