Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13

13

tidaklah mengherankan jika para The Founding father meletakkan dasar-
dasar geopoiitik Indonesia melalui ikrar sumpah pemuda sebagai amanat
Satu Nusa yang berarti keutuhan ruang nusantara, Satu Bangsa merupakan
landasan kebangsaan Indonesia dan Satu Bahasa sebagai faktor pemersatu
wilayah nusantara beserta isi yang terkandung didalamnya.

7. Paradigma nasional
           a. Pancasila Sebagai Landasan Idiil.
                  Pancasila Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dan
           nilai-nilai dasar budaya bangsa. Kelima sila merupakan satu
           kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan
           pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung
           didalamnya. Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah
           pembinaan sebagai berikut : 1) Pengamalan Pancasila secara
           obyektif dan subyektif. 2) Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu
           direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan
           mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. 3)
           Bhineka Tunggal Ika dan wawasan nusantara terus dikembangkan
           dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya
           untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam
           wadah NKRI.
                  Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental
           spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
           serta Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik
           dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran/kurikulum
           pendidikan. Sedangkan sila ke tiga ° Persatuan,” merupakan nilai
           dasar dari bhineka tunggal ika merupakan titik tolak dari pemantapan
           wawasan nusantara sebagai pemahaman paham dan wawasan
           kebangsaan.

            b. UUD NRI Tahun 1945 Sebagai Landasan Konstitusional.
                   UUD NRI Tahun 1945 saat ini sedang mengalami negosiasi

            politik yang tak henti. Sejak mulai ditetapkan pada 18 Agustus 1945,
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17