Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
23
integrasi nasional adalah proses menyatukan rakyat, wilayah dan
pemerintah sebagai tiga unsur konstitutif negara. Sebagai suatu
proses, menurut James S Coleman dan Carl Rosenberg Jr, seperti
dikutip oleh Prof. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi nasional
menekankan pada persatuan persepsi dan perilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat, dimana di dalamnya
ditemukan integrasi dalam dua dimensi yaitu dimensi vertikal dan
horizontal.
Dalam dimensi vertikal, integrasi nasional bertujuan
memadukan persepsi dan perilaku elite dan massa, yaitu dengan
menghilangkan atau mengurangi kesenjangan antar kelompok yang
berpengaruh dan kelompok yang dipengaruhinya. Sedang integrasi
nasional dalam dimensi horizontal, berkaitan dengan kadar integrasi
antara kelompok-kelompok masyarakat yang diarahkan pada upaya
untuk menjembatani perbedaan yang dilahirkan oleh faktor teritorial
dan kultural. Dalam konteks IndonesiaBstilah integrasi nasional
merujuk pada integrasi atau keterpaduan dalam segala aspek
kehidupan bangsa yang secara umum meliputi ideologi politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Oleh karenanya
pusat perhatian dari fungsi integrasi adalah relasi internal di dalam
suatu sistem, yaitu relasi antara warga masyarakat satu dengan
yang lain. Terintegrasinya suatu sistem, merupakan aspek utama
dari keberhasilan adaptasi lingkungan internal.
b. Teori Konflik.
Konflik merupakan "benturan” berupa "pandangan,
kepentingan, perbuatan serta kebutuhan diantara dua orang atau
lebih”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konflik merupakan
“kata benda” yang berarti "percekcokan”, "perselisihan”,
"pertentangan”, atau "ketegangan”. Dalam International
Encyclopedia o f The Social Sciences diuraikan mengenai pengertian
konflik dari aspek antropologi, yakni timbul sebagai akibat dari
persaingan antara paling tidak dua pihak di mana tiap-tiap pihak