Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

14

           Mahan hams bersifat mutlak. Dengan terciptanya command of the
           sea, Mahan meyakini bahwa perdagangan lewat laut akan berjalan
           dengan lancar. Mahan berpendapat pula bahwa suatu bangsa niaga
          yang dapat melakukan investasi yang cukup dalam usaha maritim
          guna melindungi kepentingannya di laut dan di seberang lautan
          adalah bangsa yang dapat membangun kekuatan laut.

          b. Teori Geoffrey Till

                    Geoffrey Till menyatakan bahwa command o f the sea telah
          mengalami evolusi sejak pemikiran itu diperkenalkan oleh Mahan
          hingga perkembangan strategi terkini. Command of the sea
          sekarang telah berevolusi menjadi pengendalian laut yang dibatasi
          oleh mang dan waktu.5 Teori Till didasarkan pada kondisi kekinian
          ketika isu-isu ekonomi maritim mengedapan dalam hubungan antar
          bangsa. Dalam era globalisasi, nilai laut dan konstelasi geografis
          suatu negara akan menentukan peran suatu negara. Apabila suatu
          negara dapat mengeksploitasi konstelasi geografisnya, maka negara
          itu bisa menjadi pemain global dan regional di bidang politik,
          ekonomi dan militer.

          c. Teori Ratzel

                   Dalam pemikiran geopolitik, terhadap interaksi antara mang
         dengan manusia, interaksi tersebut melahirkan kesadaran ruang
          (space consciousness) yang langsung atau tidak langsung terkait
         dengan kepentingan keamanan dan kesejahteraan bagi manusia.
          Konsep kesadaran ruang ini yang awalnya berada pada tataran
         individu dan keluarga, pada akhirnya meluas pada tataran yang lebih
         luas. Dalam konteks negara modem, konsep kesadaran ruang
         diwujudkan dengan adanya klaim kedaulatan, yang dibatasi oleh
         batas negara (boundary) dengan seperangkat hukum dan aparat
         untuk menjamin keamanan dan kedaulatan. Menyangkut

5 Till, Geoffrey, Seapower: A Guide for the Twenty First Century, London: Frank Cass,
2004, hal.148-159
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18