Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
27
Ancaman lebih besar ialah bahwa globalisasi juga menciptakan
struktur baru, yaitu struktur global, yang mempengaruhi struktur kehidupan,
pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat. Dengan kata lain globalisasi
akan mempengaruhi kondisi mental spiritual bangsa. Secara kasat mata
arus budaya global semacam hedonisme itu tidak mungkin dibendung. Bila
pengaruh negatif globalisasi tidak segera diatasi, tentu saja akan
melemahkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa sehingga melemahkan
ketahanan nasional.
12. Kondisi Nilai Multikultural Saat ini
Kesatuan kultural dan kedaulatan politik merupakan dua kata kunci
yang penting untuk memahami nasionalisme. Nasionalisme dalam
pengertian kedaulatan kultural berbicara mengenai semangat kebangsaan
yang timbul dalam diri sekelompok suku atau masyarakat karena mereka
memiliki kesamaan kultural. Semangat kebangsaan atas dasar kesamaan
kultur ini telah terbentuk sebelum terbentuknya suatu negara bangsa.
Pengertian nasionalisme dalam arti kedaulatan politik adalah suatu
kelompok masyarakat yang menentukan sikap politik mereka untuk
memperjuangkan terbentuknya sebuah negara yang independen.
Indonesia termasuk yang memiliki nasionalisme dalam arti kedaulatan
politik, karena Indonesia memiliki keragaman kultur dan menjadi negara
Indonesia yang independen karena kesepakatan politik untuk bersatu.
Reformasi yang terjadi tahun 1998 telah memporakporandakan
stabilitas semu yang dibangun Orde Baru. Masa ini pun diikuti dengan
masa krisis berkepanjangan hingga berganti empat orang presiden. Potret
nasionalisme itu pun kemudian memudar. Banyak yang beranggapan
bahwa nasionalisme sekarang ini semakin merosot, di tengah isu
globalisasi, demokratisasi, dan liberalisasi yang semakin menggila. Kasus
Ambalat, beberapa waktu lalu, secara tiba-tiba menyeruakkan rasa
nasionalisme kita, dengan menyerukan slogan-slogan "Ganyang
Malaysia!". Setahun terakhir ini, muncul lagi "nasionalisme" itu, ketika lagu
"Rasa Sayang-sayange" dan "Reog Ponorogo" diklaim sebagai budaya
negeriwiran itu. Semangat "nasionalisme kultural dan politik" seakan

