Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

21

   perbedaan, dan memandang setiap keberagaman sebagai suatu kewajaran
   serta sederajat

          Lawrence Blum (dikutip Lubis, 2006) mengungkapkan bahwa
  multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan dan
  penilaian atas budaya seseorang, serta penghormatan dan keingintahuan
  tentang budaya etnis orang lain. Berbagai pengertian mengenai
  multikulturalisme tersebut dapat disimpulkan bahwa inti dari
  multikulturalisme adalah mengenai penerimaan dan penghargaan terhadap
  suatu kebudayaan, baik kebudayaan sendiri maupun kebudayaan orang
  lain. Setiap orang ditekankan untuk saling menghargai dan menghormati
 setiap kebudayaan yang ada di masyarakat. Apapun bentuk suatu
 kebudayaan harus dapat diterima oleh setiap orang tanpa membeda-
 bedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain.

        Magnis Suseno (1998) mengatakan, kemajemukan masyarakat
 Indonesia sebagai sesuatu yang unik. Secara horizontal masyarakat
 Indonesia ditandai dengan kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial
 berdasarkan perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, adat, perbedaan
 kedaerahan, dan sebagainya. Dalam perspektif sistem budaya, masyarakat
majemuk dapat bersatu melalui penganutan nilai-nilai umum yang berlaku
bagi semua anggota masyarakat. Nilai-nilai umum yang berlaku bagi
semua anggota masyarakat ini sebagai perekat bagi kelompok-kelompok
dalam masyarakat. Semakin kuat nilai-nilai umum itu berlaku bagi
kelompok-kelompok dalam masyarakat, akan semakin kuat pula perekat
bagi mereka. Nilai-nilai umum itu bersumber pada budaya dominan
masyarakat multi etnik yang menjadi acuan perilaku yang terpola.

        Lawrence Kohlberg (1988) mengemukakan perkembangan
kesadaran moral manusia, la membagi menjadi 3 (tiga) tingkatan dan
terinci menjadi 6 (enam) tahapan kesadaran. Pertama, tingkat Pra-
Konvensional yang terdiri dari tahap egosentrisme, anak mendasarkan
perbuatannya atas otoritas konkret (orang tua, guru) dan atas hukuman
yang akan menyusul bila ia tidak patuh. Tahap egoisme, orientasi relativis
instrumental, perbuatan adalah baik jika ibarat alat dapat memenuhi
kebutuhan sendiri dan kadang-kadang juga memenuhi kebutuhan orang
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10