Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
23
Budaya di dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting karena
menjadi alat perekat di dalam suatu komunitas. Oleh sebab itu, setiap
negara memerlukan politik kebudayaan (Harrison and Huntington, 2000).
Bahkan Gandhi menunjukkan bahwa budaya sebagai alat pemersatu
bangsa. Senada dengan itu, Soedjatmoko (1996) mengungkapkan
Indonesia memerlukan adanya suatu politik kebudayaan sebagai upaya
mengikat bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang besar.
Keberagaman budaya melahirkan multikulturalisme. Multikulturalisme yang
digarap dengan baik, dapat menumbuhkan rasa penghargaan dan toleransi
terhadap sesama komunitas dengan budayanya masing-masing. Kekuatan
di dalam masing-masing budaya dapat disatukan di dalam penggalangan
kesatuan bangsa. Kekuatan bersama itu dapat menjadi pengikat dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sikap saling menghargai, toleransi,
mampu hidup bersama dalam keragaman adalah tujuan dari
multikulturalisme.
Untuk dapat memahami multikulturalisme diperlukan landasan
pengetahuan yang berupa bangunan konsep-konsep yang relevan dengan
dan mendukung keberadaan serta berfungsinya multikulturalisme dalam
kehidupan manusia. Bangunan konsep-konsep ini harus dikomunikasikan
diantara para ahli yang mempunyai perhatian ilmiah yang sama tentang
multikultutralisme sehinga terdapat kesamaan pemahaman dan saling
mendukung dalam memperjuangkan ideologi ini. Berbagai konsep yang
relevan dengan multikulturalisme antara lain adalah, demokrasi, keadilan
dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos, kebersamaan dalam perbedaan
yang sederajat, sukubangsa, kesukubangsaan, kebudayaan sukubangsa,
keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain privat dan
publik, HAM, hak budaya komuniti, dan konsep-konsep lainnya yang
relevan (Fay 1996, Rex 1985, Suparlan 2002).
Setiap sub etnis di Indonesia mempunyai kebudayaan sendiri.
Kebudayaan berjenis-jenis etnis tersebut bukan hanya diperlihara dan
berkembang di dalam teritori dimana terjadi konsentrasi etnis tersebut
tetapi juga telah menyebar di seluruh Nusantara. Membangun masyarakat
multi etnis dan budaya seperti Indonesia menuntut suatu pandangan baru

