Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

76

         pendidikan dapat dikatakan telah terjadi dan bahkan dapat dikatakan bahwa
         pemerintah Indonesia sejak awal telah memberikan komitmen untuk
         investasi pendidikan. Jones mengatakan bahwa “sejak tahun 1980an hasil
         peningkatan pendidikan tersebut tidak dapat diimbangi dengan peningkatan
         permintaan terhadap tenaga kerja”.89Jones mensinyalir bahwa di tahun
         1980an setiap pekerja yang akan memasuki masa pensiun adalah mereka
         yang buta huruf, dan akan digantikan oleh tiga orang calon pekerja dengan
         pendidikan yang lebih tinggi yang dia istilahkan sebagai pushdown effect
         dari pertumbuhan usia kerja muda yang pesat dan peningkatan pendidikan
         yang pesat. Keadaan seperti ini juga dialami oleh negara tetangga lain dengan
         pertumbuhan penduduk tinggi.

                   Investasi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas
         sumber daya manusia telah diamanatkan melalui Amandemen UUD NRI
         1945 yang secara tegas dikatakan bahwa anggaran pendidikan adalah
         20% dari total APBN. Peningkatan kualitas SDM juga telah dilakukan
         melalui perluasan jangkauan pendidikan dasar. Angka Partisipasi Mumi
         (APM) sekolah dasar telah meningkat dengan pesat dan bahkan mencapai
         tingkat 'universal'. Pada posisi 2011 lalu, “APM SD/MTs adalah 90,95%,
         SLTP sebesar 67,98%, SLTA sebesar 47,81 % dan PT sebesar 11,99%” 90

                   Menurut BPS (2012), “penyerapan tenaga kerja hingga Februari
         2012 masih didominasi oleh pekerja berpendidikan rendah yaitu SD ke
         bawah 55,5 juta orang (49,21 persen) dan Sekolah Menengah sebesar 20,3
         juta (17,99 persen). Pekerja berpendidikan tinggi hanya sekitar 10,3 juta
         orang mencakup 3.1 juta orang (2,77 persen) berpendidikan diploma dan
         7,2 juta orang (6,43 persen) berpendidikan universitas” 91. Perbaikan
         kualitas pekerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya pekerja
         berpendidikan rendah (SMP kebawah) dan meningkatnya pekerja
         berpendidikan tinggi (diploma dan universitas).

                   Dalam setahun terakhir, “pekerja berpendidikan rendah menurun

89 Jones, Gavin. W. 1993. Dillemas in Expanding Education for Faster Economic Growth:
Indonesia, Malaysia and Thailand, dalam Sri Moertiningsih Adioetomo, 2005.
90 http://www.bps.go.id/tab sub/view.php?tabel= 1&daftar= I&id subyek=28¬ab= I, diunduh 25
Agustus 2012
91 Badan Pusat Statistik (BPS), Berita Resmi Statistik, Ibid
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13