Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

BAB III

             KONDISI PERAN MASYARAKAT TIONGHOA SAAT INI

11. Umum

Era Reformasi membawa angin segar dalam perkembangan budaya dan bahasa

Tionghoa. Lahirnya era Reformasi dan ambruknya Orde Baru berarti keberadaan

kelompok etnis Tionghoa kini dalam orde transisional menuju kepada bentuk negara

demokratis.  Keturunan Tionghoa sekarang memiliki hak-hak dasar dalam

mengekspresikan diri, seperti suku-suku dan etnisitas lainnya. Dalam era Reformasi,

pemerintah telah mengambil keputusan yang signifikan bagi pengembalian hak-hak

istimewa yang sekian lama direnggut oleh rezim Orde Baru.

         Walaupun pemberdayaan masyarakat etnis Tionghoa telah mengalami berbagai
kemajuan seperti pengakuan terhadap kepercayaan/agama Konghuchu dan kebebasan
ekspresi diri, tetap ada warga Tionghoa yang dibayangi trauma akibat sejumlah
stigmatisasi, seperti cap komunis, perlakuan diskriminatif dan tragedi Mei 1998.
Tentunya permasalahan yang dapat mengancam keutuhan NKRI muncul dari konflik-
konflik antar etnis seperti peristiwa Mei 1998. Oleh dari itu, dengan menggunakan
momentum yang baik di era Reformasi ini, di mana terdapat keterbukaan terhadap
kebudayaan dan bahasa Tionghoa, pemerintah perlu mengupayakan peningkatan
peran masyarakat Tionghoa, khususnya dalam bidang sosial budaya. Dengan
mengoptimalisasi kesetiakawanan sosial antar etnis, maka tujuan nasional negara kita
ini, yaitu kesejahteraan sosial dan pelestarian pedoman Bhineka Tunggal Ika, dapat
tercapai.

         Bab ini membahas situasi dan kondisi masyarakat Tionghoa saat ini (dalam era
Reformasi) dan implikasi peran masyarakat Tionghoa terhadap sosial budaya dan
peningkatan kesetiakawanan sosial terhadap keutuhan NKRI. Pokok-pokok persoalan
yang ditemukan juga dibahas di akhir bab ini.

             23
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14