Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
22
belakang agama, dan 4% atau 26 kasus berlatar belakang sektarian (intra-
agama).15 Hasil Survey Potensial Desa pada BPS tahun 2002-2003
terhadap 68.815 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia menunjukan
bahwa sekitar 7% (4.817) kasus konflik sosial terjadi di wilayah
pedesaan.16
Sejumlah catatan konflik komunal yang pernah terjadi di Indonesia
menunjukkan bahwa sejauh ini kerjasama yang dibangun belum mampu
berperan secara optimal dalam mendeteksi, mengantisipasi, mencegah
dan mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh konflik komunal. Sejak tahun
2010 sampai dengan semester awal 2013, masih terjadi konflik
komunal/sosial yang memperlihatkan kecenderungan trend yang semakin
meningkat. Hal tesebut dapat penulis gambarkan melalui tabel sebagai
berikut:
Tabel Trend Kasus Konflik Sosial / Bentrok Massa
Tahun 2010 - Jan SD Juli 2013
NO POLDA TAHUN TAHUN TAHUN JAN S/D 24
2010 2011 2012 JULI 2013
1 NAD - 1 isi -
2 SUMUT -9 8 5
3 SUMBAR -- -
4 RIAU -1 - -
5 BENGKULU -- - -
6 JAMBI 11 - -
7 SUMSEL -1 - 1
8 LAMPUNG 12 4 1
9 METRO JAYA 5 22 11 3
10 JAWA BARAT 44 10 5
11 JAWA TENGAH 1 1 1 2
12 D IY -- 2 1
13 JAWA TIMUR -3 4 -
14 BALI -2 1 -
15 N T B 43 7 8
16 N T T 25 8 6
15 Ashutosh Varshney, Rizal Panggabean and Mohammad Zulfan Tadjoeddin. “Patterns o f
Collective 3/iolence in Indonesia (1990-2003)” in UNSFIR Working Paper - 04/03. Jakarta,
UNSFIR, July 2004, p. 25-26.
16BPS. Survey Potensial Desa (PODES) 2002. BPS, Jakarta, 2003.

