Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
36
dan jasa, menyebabkan tingginya tingkat kebutuhan energi. Dengan semakin
berkurangnya sumber-sumber energi dan belum efektifnya upaya diversifikasi
sumber energi, diperkirakan minyak dan gas bumi menjadi sumber daya
strategis yang semakin diperebutkan. Sementara, produksi minyak nasional
diperkirakan akan terus menurun, sedangkan konsumsi BBM nasional
cenderung terus meningkat sehingga kekurangannya harus ditutup melalui
impor.
Indonesia juga akan menghadapi ancaman krisis air yang menjadi syarat
utama kelanjutan kehidupan. Fenomena itu lebih banyak disebabkan salah urus
lingkungan dan aset alam. Salah urus lingkungan dan aset alam tersebut terjadi
secara akumulatif dan terus-menerus, karena Indonesia mengandalkan
pemanfaatan sumber kekayaan alam (S K A ) guna menopang perekonomian.
Pengelolaan S K A yang tidak benar menyebabkan terjadinya penurunan daya
dukung lingkungan, penurunan kualitas lingkungan hidup dan menipisnya
ketersedian sumber air bersih.
g. Epidemi.
Dunia masih menghadapi epidemi beberapa penyakit infeksi yang
berbahaya pada manusia. Indonesia sangat rawan pada ancaman epidemi
penyakit pernapasan. Secara geografis, wilayah Indonesia yang sangat luas
dan terbuka, menjadi akses lalu-lintas manusia dan barang yang relatif tidak
dapat dikontrol dan diawasi secara efektif. Kondisi tersebut sangat tidak
menguntungkan apabila ada ancaman penyebaran penyakit, baik karena faktor
alami maupun karena ada yang merencanakan (perang biologi). Faktor-faktor
lain yang berpengaruh terhadap ancaman epidemi antara lain pertumbuhan
penduduk yang cepat diikuti mobilitas penduduk yang tinggi karena kemajuan
teknologi transportasi, perubahan penggunaan lahan, kontak yang lebih besar
antara manusia dan hewan, perjalanan dan perdagangan internasional yang
pesat, infrastruktur dan pelayanan kesehatan yang masih belum baik,
kesadaran akan kesehatan yang rendah, dan kemiskinan.

