Page 13 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 13
27
informal. Pemimpin informal di masyarakat merupakan tokoh-tokoh
masyarakat yang mempunyai integritas tinggi, memegang teguh pendapat
dan keyakinannya, tetapi juga dituntut terbuka untuk bisa menerima
perbedaan secara bijaksana. Tokoh masyarakat informal selain memiliki
pengaruh terhadap masyarakatnya, secara kultural mereka juga
mempunyai kekuatan nyata yang bisa menggerakkan orang untuk sebuah
tujuan mulia, yakni: membangun saling pengertian, kebersamaan,
kerjasama dan solidaritas intern da antarumat beragama.
Peranan tokoh pemimpin informal dalam masyarakat harus dapat
mendorong, agar fungsi nilai dan norma sosial dalam masyarakat secara
nyata diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, guna mencegah
konflik sosial dalam rangka Ketahanan Nasional. Para tokoh pemimpin
informal di masyarakat memiliki hubungan sosial lebih luas daripada para
pengikutnya. Hal ini harus dimanfaatkan sebagai penghubung dengan
kelompok sosial lainnya dalam pencegahan konflik sosial. Kapasitas ini
terkait dengan keahlian atau pengetahuan tertentu yang melebihi orang
kebanyakan, terutama pengikutnya. Para tokoh pemimpin informal juga
dituntut untuk tidak menyimpan pengetahuan dan keahliannya itu untuk diri
sendiri, melainkan berusaha untuk menyebarkan kepada orang lain demi
terciptanya stabilitas sosial dan keamanan dalam rangka meningkatkan
ketangguhan Ketahanan Nasional.
Seringkali konflik horizontal terjadi antar masyarakat dipicu oleh
masalah batas wilayah, tanah, sosial, hingga yang bernuansa SARA
seperti perbedaan agama dan keyakinan. Interaksi antara para tokoh
pemimpin informal merupakan salah satu langkah untuk meredam berbagai
konflik yang terjadi. Karena itu, para pemimpin informal termasuk di
dalamnya tokoh agama adalah orang-orang yang hadir secara sadar dalam
masyarakat menyaksikan dan ikut menjadi bagian dari proses
pembentukan makna identitas dan nilai-nilai kelompok. Dalam perspektif
ini, konflik antar kelompok etnis dan agama selalu terkait dengan persepsi
tentang group identity and group worth (identitas dan martabat kelompok),
serta konsensus kelompok tentang nilai, harkat dan martabat kelompok.

