Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
63
kebijakannya yang sadar atau tidak, lebih memihak yang kaya atau
kuat. Diskursus ini dipakai oleh pemikir dan aktivis sosialis-demokrat
dan membedakan antara faham sosialisme-demokrat dan sosialisme-
komunis.
22. Kontribusi Pemantapan Kepemimpinan nasional guna
meningkatkan Kesejahteraan Rakyat dalam rangka Ketahanan
Nasional
Adapun kontribusi kepemimpinan nasional terdapat dalam Bab III
Ketetapan MPR Mampu mengatasi tantangan sistem politik yang
demokratis adalah terwujudnya kedaulatan di tangan rakyat, partisipasi
rakyat yang tinggi dalam kehidupan politik, partai politik yang aspiratif dan
efektif, pemilihan umum yang berkualitas. Sistem politik yang
demokratisditopang oleh budaya politik yang sehat, yaitu sportivitas,
menghargai perbedaan, santun dalam berprilaku, mengutamakan
kedamaian, dan anti kekerasan dalam berbagai bentuk. Semua itu
diharapkan melahirkan kepemimpinan nasional yang demokratis, kuat dan
efektif. Pemimpin pada suatu Negara yang mempunyai tingkat pluralistic
yang tinggi seperti Indonesia sangat diperlukan, karena dengan
pandangannya yang pluralisme, akan dapat melihat jauh kedepan dan
dapat menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Dengan perbedaan dan pertumbuhan yang terkendali, maka peningkatan
kesejahteraan akan terlaksana secara optimal dan ketahanan Nasional
akan terbaik
23. Indikator Keberhasilan Pemantapan Kepemimpinan Nasional
Ketahanan nasional adalah dimensi yang menyangkut kemampuan
bangsa untuk tetap bertahan (survive) terhadap setiap ancaman, hambatan
dan gangguan baik yang datang dan luar maupun dari dalam negeri.
Perkembangan saat ini dan kedepan, dunia yang semakin mengglobal
semakin memperkuat posisi dan fungsinya sebagai pemimpin karena bangsa

